Pengalaman Menikah di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Plus Minusnya

Oleh Teras.id
10 Juni 2020 - 06:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 tidak menghentikan niat banyak pasangan untuk menikah sebab selain karena sudah siap secara mental dan finansial, tak jarang mereka mengikat janji suci lantaran belum ada kepastian kapan virus corona berakhir.

Salah satu contohnya adalah Shafa Meisan Fadillah. Wanita berusia 25 tahun itu menikah dengan Aditya Wiranto pada 31 Mei 2020.

“Sudah kesepakatan keluarga dan sudah direncanakan. Tapi karena corona juga tidak tahu selesainya kapan, jadi tetap dijalani saja,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada 6 Juni 2020.

Ada plus minus yang harus dihadapi Shafa dan Aditya dalam menjalani pernikahan di tengah pandemi Covid-19 ini. Dari poin positifnya, Shafa mengaku bisa mendapatkan potongan harga untuk kebutuhan pernikahannya.

“Misalnya hotel, biasanya minimum pax itu 30 orang, tapi karena Covid-19 bisa turun jadi 20 orang. Harganya juga turun awalnya per pax 350 ribu, jadi tinggal 250 ribu,” ujarnya.

Shafa juga menjelaskan jika menikah di tengah pandemi membuatnya lebih rileks. Terlebih, karena semuanya disiapkan sendiri.

“Kami pencegahan penyebaran Covid-19, jadi tidak pakai WO supaya tidak banyak orang. Enaknya, saya sudah tahu semua jadwal karena memang saya yang susun. Ini membuat lebih tenang dan tidak deg-degan,” ungkapnya.

Namun, dari sisi buruknya, Shafa mengatakan ayah dan ibu dari pihak suami tidak bisa hadir.

“Kebetulan keluarga suami semua ada di Blora. Karena pernikahan kami ini secara adat, rasanya ada yang kurang. Biasanya ada sungkem, ini tidak bisa karena protokol Covid-19 tidak memperbolehkan keluar masuk antar kota di Indonesia, kan” jelasnya.

Selain Shafa, Ekotyas Elastrina Andraswati juga membagikan pengalaman saat melakukan pernikahan di tengah pandemi. Alasan yang sama terkait ketidakpastian pandemi berakhir tak lupa dilontarkan wanita berusia 30 tahun itu.

“Saya dan pasangan ingin menikah karena sudah siap, tapi di satu sisi Covid-19 belum terlihat titik terangnya. Jadi kita tetap maju saja,” katanya saat dihubungi pada 7 Juni 2020.

Menikah pada 6 Juni 2020, wanita yang akrab disapa Tyas itu juga membagikan hal positif dan negatif yang dihadapinya bersama, sang suami Deddy. Untuk hal positif, Tyas mengaku menikah di saat merebaknya virus corona membuatnya lebih aman karena terjamin dari segi kesehatan.

“Kebetulan kita di hotel, jadi ada protokol Covid-19-nya. Misalnya harus cek suhu dan pakai hand sanitizer sebelum masuk acara. Ini membuat kita lebih tenang,” tegasnya.

Sayangnya, dari hal negatif, pengurusan pernikahan di era pandemi sangat sulit. Terlebih Tyas dan Deddy tidak menikah di domisili asal mereka.

“Kami berdomisili di Tangerang dan menikah di Kebumen. Untuk urus pernikahan itu susah sekali administrasinya karena harus ada keterangan sehat Covid-19 dari pemerintah Kebumen dan yang dari Tangerang itu tidak berlaku,” ujarnya. (TERAS.ID)

TAGS:

#Menikah #COVID-19

Berita Populer
Populer Hari Ini

Berita Terbaru

Pj Bupati Kapuas Lantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

18 April 2024 - 14:31 WIB

Sekda Kapuas, Septedy dalam laporannya menyebut dari 12 orang pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemkab Kapuasyang dilantik ini diantaranya merupakan rotasi dan juga pengukuhan.

Nacho Sanjung Pertahanan Solid Real Madrid saat Benamkan City

18 April 2024 - 14:20 WIB

Kapten Real Madrid Nacho Fernandez menilai pertahanan El Real solid sepanjang menghadapi Manchester City pada leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, Kamis dini hari WIB.

Seorang Ayah Perkosa Anak Kandung di Kotim

18 April 2024 - 14:11 WIB

Hingga saat ini korban dikabarkan tengah trauma dan didampingi petugas agar memulihkan psikologi korban, namun keluarga yang geram telah melaporkan kejadian itu kepada polisi.

Ini Identitas dan Kronologis Penemuan Mayat di Sampit

18 April 2024 - 14:01 WIB

Dari hasil pemeriksaan di lokasi penemuan jenazah, ditemukan ada bekas ban motor yang diduga milik korban mengarah ke parit tepat korban ditemukan dalam posisi telungkup.

Kepala Perangkat Daerah Diminta Bantu Kelancaran Audit Rinci

18 April 2024 - 13:50 WIB

Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan diminta membantu kelancaran proses pemeriksaan atau audit terperinci atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh BPK RI perwakilan Kalteng.

Erick Thohir Minta BUMN Siapkan Langkah Antisipasi Konflik Iran-Israel

18 April 2024 - 13:40 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohirmeminta para direksi BUMN menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak global dari konflik Iran-Israel.

Puluhan Ribu Wisatawan Kunjungi Bogam Raya selama Libur Lebaran Idul Fitri 1445 H

18 April 2024 - 13:30 WIB

Objek wisata pantai Bogam Raya yang berada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dikunjungi puluhan ribu wisatawan selama libur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Literasi Digital hingga BerAKHLAK Kriteria Mutasi ASN Kerja di IKN

18 April 2024 - 13:20 WIB

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyebutkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berasal di Kalimantan Timur dan ingin dimutasi untuk bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya wajib memenuhi empat kriteria mulai dari terliterasi digital hingga menjalani nilai BerAKHLAK.

Mudik Gratis Dinilai Program yang Mampu Menurunkan Angka Kecelakaan

18 April 2024 - 13:10 WIB

Ketua DPRD Kalteng, Wiyatno menilai mudik gratis merupakan program pemerintah yang mampu menurunkan angka kecelakaan selama mudik lebaran tahun 2024 ini.

Waktu Tidur yang Ideal untuk Menjaga Kesehatan

18 April 2024 - 13:00 WIB

Ketua Umum Terpilih PP Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengemukakan bahwa sebaik-baiknya waktu untuk tidur malam adalah dari pukul 20.00 atau 21.00 sampai pukul 04.00 atau 05.00.

Berita Populer
Populer Hari Ini

Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Malaka Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia