Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Natuna Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok Klarifikasi Pernyataan di Media Sosial Soal Tahan PDP

  • Oleh Uriutu
  • 10 Juni 2020 - 20:30 WIB

BORNEONEWS, Buntok - Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok, dr Leonardus P Lubis mengklarifikasi kabar di media sosial yang menyebutkan pihaknya menahan pasien berstatus PDP.

"Yang bersangkutan statusnya tidak PDP tapi positif covid-19. Kita telah melakukan swab sebanyak 5 kali dan hasilnya positif,” kata Leonardus P Lubis saat jumpa pers, Rabu, 10 Juni 2020.

Pihaknya memiliki surat dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya terkait hasil swab. Dan surat tersebut tidak bisa dipublikasikan tanpa izin dari pihak keluarga. Jadi apa yang dituduhkan terkait hasil swab itu abal-abal tidak benar.

Yang bersangkutan tidak diizinkan isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif. Sebab, penanganan terhadap pasien positif harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Ia menjelaskan, pasien positif tersebut meminta untuk keluar dari rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah. Pasien itu juga melaporkan ke berbagai instansi bahkan sampai ke pengacara di Jakarta bahwa sengaja ditahan pihak rumah sakit.

"Protokol itu yang kita laksanakan di RSUD Jaraga Sasameh Buntok. Kami sudah melakukan perawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," jelasnya.

Leonardus juga menjelaskan, RSUD Jaraga Sasameh Buntok bukan rumah sakit rujukan. Dan di Kalteng hanya di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, RSUD Muara Teweh, dan Pangkalan Bun.

Tetapi, RSUD Jaraga Sasameh Buntok ini merupakan rumah sakit darurat dalam penanganan covid-19. ALASAN pasien dirawat di sini, karena kapasitas RSUD Doris Sylvanus sudah penuh.

"Untuk rumah sakit darurat COVID-19 dalam penanganannya sudah memenuhi standar, dan ini hal yang tidak dimengerti," kata dia.

Dia menegaskan, empat orang yang sedang dirawat diruang isolasi RSUD Jaraga Sasameh Buntok itu hasil swabnya positif. Dan kalau diepas, dikhawatirkan akan terjadi transmisi lokal.

"Pasien bisa dipulangkan apabila hasil swabnya dua kali berturut-turut negatif. Dan ternyata berdasarkan hasil swab beberapa kali terhadap empat orang itu hasilnya positif, dan kita akan melakukan kembali swab untuk yang kelima kalinya," ucap dia.

Pihaknya juga memberikan klarifikasi terkait memanfaatkan tentang program pemerintah.

"Kami juga belum mengajukan, dan kalau diajukan  ke BPJS, dan itu juga  kalau disetujui. Jadi apa yang dituduhkan kami memanfaatkan program itu tidak benar," tegasnya. (URIUTU DJAPER/B-11)

Berita Terbaru