Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Blitar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPR RI dan DJSN Apresiasi LAPAK ASIK One to Many BPJAMSOSTEK

  • Oleh Teras.id
  • 13 Juni 2020 - 14:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dunia usaha, sehingga banyak pemberi kerja yang terpaksa harus mem-PHK tenaga kerjanya.

Hal tersebut diperkirakan akan berdampak pada peningkatan klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).

Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto mengungkapkan pada awal Juni 2020 secara nasional klaim telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan akan terus meningkat.

Namun, dirinya menyatakan BPJAMSOSTEK telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi ini.

BPJAMSOSTEK telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK), yang terdiri dari kanal online, offline dan kolektif.

Protokol LAPAK ASIK yang telah diperkenalkan sejak bulan Maret lalu melalui antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id, terus disempurnakan.

Bahkan, kini peserta yang mengalami kesulitan mengakses LAPAK ASIK online, dapat dilayani langsung di kantor cabang BPJAMSOSTEK di seluruh Indonesia, secara offline dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Demi memastikan pelayanan LAPAK ASIK offline berjalan dengan baik, Agus melakukan peninjauan langsung ke lapangan bersama dengan pimpinan komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena beserta anggota, M. Yahya Zaini; anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Subiyanto Pudin, Indra Budi Sumantoro, dan Paulus Agung Pambudhi; serta perwakilan dari Kemenko PMK pada hari Jumat, 12 Juni 2020, di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Cikokol, Tangerang.

LAPAK ASIK offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BPJAMSOSTEK dan peserta secara langsung. Kantor cabang BPJAMSOSTEK menyediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.

Melalui metode ini, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut "One to Many".

Berita Terbaru