Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kotawaringin Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kendalikan Virus Saat PSBB Dilonggarkan, Belajar dari Inggris

  • Oleh Teras.id
  • 15 Juni 2020 - 07:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dari pekan pertama pelaksanaan sistem pelacakan kontak dekat pasien Covid-19 Inggris, sebanyak sepertiga jumlah orang yang terkonfirmasi positif itu tak mampu dilacak penyebaran virusnya. Padahal sistem Test and Tracing yang dijalankan otoritas kesehatan di Inggris (NHS) itu kini diandalkan untuk bisa mengendalikan epidemi seiring dengan lockdown atau pembatasan sosial yang telah dilonggarkan di negeri dengan penularan kasus tertinggi kelima di dunia itu.

Sistem itu termasuk menanyai orang-orang yang pernah menjalin kontak dekat dengan setiap orang yang terinfeksi virus itu agar segera mengisolasi diri. Hasil dari upaya pelacakan itu telah disampaikan dalam laporan statistik pertama yang dirilis pada Kamis pekan lalu.

Hasilnya menunjukkan kemampuan mereka melacak dan mengontak sebanyak 5.407 dari 8.117 orang yang teruji positif Covid-19 dalam periode 28 May sampai 3 Juni lalu. Angka itu setara 67 persen. Mereka yang merespons pelacakan tersebut mengungkapkan memiliki rata-rata enam kontak dekat, atau total 31.794 orang. Dari jumlah itu, para pelacak mampu menghubungi sekitar 85 persen.

Inisiatif pelacakan kontak dekat dari para pasien sudah pernah dilakukan sebelum ada sistem tersebut. Saat itu pekan-pekan pertama epidemi di Inggris dan mampu mencapai 95 persen. Hasil yang tinggi seperti itu sangat diharapkan dan menjadi sangat penting di pekan-pekan ke depan saat tak berlaku lagi lockdown aturan ketat pembatasan sosial.

Pemodelan yang sudah dilakukan mengukuhkan kebutuhan itu, bahwa perlu keberhasilan melacak kontak dekat lebih dari 80 persen pasien baru untuk bisa tetap mengontrol penularan virus corona Covid-19.

Statistik yang baru juga tidak mencakup data kapan pemeriksaan dilakukan dan kapan pelacak bisa mencapai setiap kontak dekat dari pasien. Sangat penting menekan selisih waktu keduanya sependek mungkin untuk menekan penyebaran virus. Bicara dalam sebuah jumpa pers, pimpinan tim Test and Trace, Dido Harding, mengatakan sistem memang harus dijalankan lebih cepat.

Adapun mereka yang terdata melakukan kontak dekat dan berhasil diperingatkan, sebagian besar mengaku bersedia melakukan isolasi mandiri seperti yang diinstruksikan. Angkanya menunjukkan 85 persen yang langsung mulai isolasi pada hair itu juga, 10 persen yang melakukannya dalam 24-48 jam setelahnya, 3 persen antara 48-72 jam, dan satu persen lebih lama dari itu semua.

Per artikel ini dibuat, Inggris secara keseluruhan melaporkan 295.828 kasus positif Covid-19. Angka itu kini menepati lima tertinggi di dunia. Sedang angka kematian sebanyak 41.747 orang atau tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan Brasil. (TERAS.ID)

Berita Terbaru