Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Usai Bentrok Mematikan, Cina - India Saling Klaim Lembah Galwan

  • Oleh Teras.id
  • 20 Juni 2020 - 11:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar empat hari setelah bentrokan mematikan antara pasukan India dan Cina di Lembah Galwan, pemerintah Cina mengeluarkan pernyataan bahwa lembah itu merupakan wilayah kedaulatannya.

Beijing kemarin mengklaim pasukan Cina selama bertahun-tahun berpatroli di Lembah Galwan yang masuk dalam Line of Actual Control yang disepakati kedua negara pada 1959.

Menurut Hindustantimes.com, 20 Juni 2020, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian memposting kalimat "menghitung selangkah demi selangkah dari bentrokan di Galwan" di situs resmi Kedutaan Cina di India pada Jumat menjelang tengah malam.

Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat Cina, di wilayah barat dua hari lalu mengeluarkan pernyataan: "Kedaulatan Lembah Galwan selamanya milik kami."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava menolak klaim angkatan bersenjata Cina. "Ini berlebihan dan tidak dapat dipertahankan," kata Srivastava di hari yang sama dengan keluarnya pernyataan militer Cina.

Angkatan bersenjata Cina kemudian menyatakan sejak April, pasukan India secara sepihak dan terus membangun jalan-jalan, jembatan dan fasilitas lain di Lembah Galwan di Line of Actual Control. Menurut Angkatan Bersenjata Cina, tindakan India itu sudah diprotes dalam berbagai kesempatan.

"Namun India berlalu bahkan melintas masuk ke wilayah Line of Actual Control dan melakukan provokasi," kata Zhao.

India balik menuding Cina yang telah beberapa kali memasuki Line of Actual Control yang berada di sisi India. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar kepada Menteri Luar Negeri Cina, Wang Ji pada 17 Juni 2020.

Puncaknya pada Senin malam, pasukan India dan Cina bentrok selama 7 jam di Lembah Galwan, menewaskan 20 tentara India dan 76 orang terluka. Cina kemudian menangkap 10 tentara India dan dua hari kemudian dibebaskan. (TERAS.ID)

Berita Terbaru