Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sulawesi Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pembatasan Operasional Pasar Indra Sari Bakal Dievaluasi Sesuai Situasi di Lapangan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 24 Juni 2020 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kotawaringin Barat (Kobar) mengambil keputusan untuk membatasi jam operasional Pasar Indra Sari, yakni dari pukul 06.00 - 17.00 WIB mulai 25 Juni 2020.

Kebijakan itu diambil setelah ada 4 pedagang Pasar Indra Sari Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang diketahui positif covid-19 berdasarkan pemeriksaan swab, dan 23 pedagang lainnya reaktif rapid test.

Terkait itu, Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah saat mengecek pusat perbelanjaan terkait persiapan new normal, Rabu, 24 Juni 2020, menjelaskan beberapa hari pemberlakuan pembatasan jam operasional pasar akan dijadikan bahan evaluasi untuk langkah selanjutnya.

"Bila dalam beberapa hari terjadi penumpukan pembeli selama jam operasional, maka akan dibahas langkah lanjutan agar aktivitas jual beli dipasar tersebut bisa berlanjut namun tetap memenuhi protokol kesehatan. Apakah nantinya bakal ada penumpukan pembeli yang datang atau tidak, nanti akan dievaluasi," jelas Ahmadi.

Dia menjelaskan, sesuai protokol kesehatan pada pasar atau pusat perbelanjaan maksimal hanya bisa mengakomodir 40 persen dari jumlah kedatangan pembeli di tempat tersebut.

"Selain itu pedagang dan pembeli yang beraktivitas di pasar atau pusat perbelanjaan harus mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak, mencuci tangan, dan memggunakan masker. Tidak mungkin kita akan menutup pasar tersebut," jelasnya

Selain itu, pedagang yang diketahui positif melalui swab test juga telah dilakukan karantina dan tracking orang kontak eratnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Sedangkan yang reaktif rapid test juga telah diminta untuk karantina mandiri. Hal ini bertujuan jangan sampai pedagang tersebut beraktivitas di pasar yang berpotensi menjadi klaster baru penyebaran covid-19," pungkasnya. (WAHYU KRIDA/B-11)

Berita Terbaru