Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Morowali Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PSBB, Epidemiolog: Isolasi Mandiri di Rumah Tak Efektif

  • Oleh Teras.id
  • 02 Juli 2020 - 10:20 WIB

TEMPO.COJakarta - Angka penularan Covid-19 yang masih tinggi di masa PSBB transisi menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap pasien isolasi mandiri di rumah. Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pemerintah harus lebih ketat mengawasi pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Angka kasus naik karena saya lihat isolasi mandiri di rumah tidak efektif. Jadi penularan lokal terus terjadi," kata Tri saat dihubungi, Rabu, 1 Juli 2020.

Adapun penularan Covid-19 pada pekan keempat mencapai 150 kasus baru per hari.

Epidemiolog UI itu mengatakan, banyak pasien yang semestinya menjalani isolasi mandiri tapi masih bisa keluar rumah. Pemerintah harus mengambil langkah tegas dalam mengawasi pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Jika sistem karantina mandiri tidak efektif bagi sebagian orang, pemerintah harus membawa mereka ke tempat karantina yang dikelola pemerintah. "Karena selama ini yang menjalani isolasi di rumah sakit, hanya pasien yang gejalanya sedang dan berat. Yang ringan boleh isolasi di rumah, tapi sebagian tidak efektif dan penularan akhirnya masih terus jalan di populasinya," ujarnya.

Sebagian besar penularan terjadi pada kasus tunggal. Artinya, orang yang terinfeksi menularkan di lingkungan mereka karena karantina dan pelacakan tidak maksimal.

Belum lagi saat ini pasar tradisional telah menjadi klaster penularan Covid-19. "Pemerintah harus memberikan perhatian lebih pada isolasi kasus. Sebab, saat ini sudah menerapkan transisi new normal."

Pemprov DKI telah meminta saran dari epidemiolog UI ini untuk menanggulangi penularan wabah yang semakin tinggi pada Selasa kemarin. Tri hanya menyarankan agar pemerintah menerapkan protokol kesehatan ditambah penggunaan face shield bagi warga yang keluar rumah.

"Jadi harus pakai masker dan face shield kalau keluar rumah serta rutin cuci tangan dan tetap jaga jarak."

Selain memperketat isolasi mandiri dan protokol kesehatan, Pemprov DKI Jakarta juga harus fokus dalam mengetatkan karantina lokal di zona merah. Beberapa rukun warga (RW) yang masih masuk kategori zona merah harus menerapkan karantina wilayah yang ketat. "Lakukan benar-benar pembatasan dan isolasi kasus di zona merah."

TERAS.ID

Berita Terbaru