Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nabire Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Unjuk Rasa Protes Kematian Musisi Etiopia Tewaskan 156 orang

  • Oleh Teras.id
  • 06 Juli 2020 - 09:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat unjuk rasa atas pembunuhan musisi terkemuka Ethiopia bertambah menjadi 156 orang dari sebelumnya 80 orang.

Unjuk rasa untuk memprotes penembakan hingga tewas musisi sekaligus pejuang untuk kesetaraan suku Oromo di Ethiopia, Hachalu Hundessa meluas dari Addis Ababa hingga seluruh wilayah etnis Oromo.

Menurut Jibril Mohammed, Kepala Biro Keamanan dan Perdamaian Oromia, keseluruhan yang tewas berasal dari wilayah Oromia yang paling parah diterjang unjuk rasa.

Dari total yang tewas, sebanyak 145 merupakan warga sipil dan 11 lainnya personil keamanan. BBC pada 1 Juli melaporkan, 35 orang telah ditangkap termasuk politisi terkemuka Ethiopia sekaligus media mogul, Jawar Mohammed.

Aparat keamanan juga menyita delapan senjata Kalashnikov, 5 pistol dan 9 radio transmisi dari pengawal pribadi Mohammed. Pelaku penembakan Hachalu, 34 tahun, belum diketahui.

Hachalu merupakan simbol etnis Oromo, etnis terbesar di Ethiopia namun terpinggirkan. Lagu-lagu Hachalu mengobarkan semangat agar etnis Oromo tidak menunggu bantuan dari luar untuk lepas dari marginalisasi.

Sebelum tewas, Hachalu menuturkan bahwa dia menerima ancaman pembunuhan. Penembak tidak dikenal menembak mati Hachalu saat sedang mengemudi kendaraan pada Senin malam lalu.

Pemerintah Ethiopia memutuskan untuk menutup internet di sebagian wilayah karena unjuk rasa meluas ke wilayah Oromia bahkan dilaporkan akan terjadi kerusuhan hari Rabu ini.

Pasukan militer Ethiopia telah dikerahkan ke Addis Ababa, ibukota Ethiopia, sementara kelompok-kelompok bersenjata berkumpul di jalanan.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed yang berdarah etnis Oromo dan peraih Nobel Perdamaian 2019, mengucapkan rasa duka mendalam atas kematian Hachalu yang disebutnya sebagai penyanyi menakjubkan.

Berita Terbaru