Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PT BNJM Diminta Penuhi Tuntutan Warga Desa Tewah Pupuh Terkait Pencemaran

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 10 Juli 2020 - 14:24 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Kepala Desa Tewah Pupuh Kecamatan Benua Lima, Kabupaten Barito Timur, Ardianto, mengeluhkan sikap manajemen PT Bangun Nusantara Jaya Makmur atau PT BNJM yang dinilai belum memenuhi tuntutan warganya terkait pencemaran Sungai Tewah.

"Ini sudah satu bulan sejak penandatangan berita acara pengecekan lapangan dan kesepakatan," kata Ardianto di Tewah Pupuh, Jumat 10 Juli 2020.

Sebelumnya, pada berita acara pengecekan lapangan yang ditandatangani bersama oleh Kepala Desa Tewah Pupuh, General Affair PT BNJM, Plt Kasi Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Timur serta Ketua BPD Tewah Pupuh pada tanggal 11 Juni 2020, disebut pihak PT BNJM mengakui terjadi pencemaran lumpur pada Sungai Tewah akibat kegiatan pembukaan jalan yang dilakukan PT BNJM.

Sungai tersebut merupakan sumber air bersih untuk konsumsi, mandi maupun cuci bagi sebagian besar warga Desa Tewah Pupuh.

Karena itu, mewakili warganya, Kepala Desa Tewah Pupuh meminta PT BNJM membuat sumur gali sebanyak 12 buah lengkap dengan tower, tong air beserta alat penyedot air yang tersebar di RT 01 hingga RT 06.


Dia juga meminta perusahaan tersebut membuat kolam penampungan limbah atau lumpur serta tidak membuang tawas ke Sungai Tewah demi menghilangkan dampak dari kegiatan jalan tambang PT BNJM.

"Untuk 3 hulu sungai yang dilewati oleh jalan tambang tersebut harus dibuatkan 36 kolam penampungan limbah," jelas Ardianto saat itu.

Menanggapi tuntutan itu General Affair PT BNJM Noorhadi berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pimpinannya.

"Karena saya bukan pengambil keputusan dalam perusahaan, maka saya akan komunikasikan kepada pimpinan sebelum tuntutan ini dipenuhi, paling lambat satu minggu saya akan sampaikan keputusan perusahaan," kata Noorhadi kala itu.

Saat dihubungi Borneonews terkait keluhan Kepala Desa Tewah Pupuh tersebut, Noorhadi mengaku sedang cuti serta mengarahkan untuk menghubungi karyawan lain bernama Ludy yang bertanggung jawab atas masalah tersebut.

Berita Terbaru