Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Stok Langka, Produsen Sepeda Kewalahan Penuhi Lonjakan Pesanan

  • Oleh Teras.id
  • 14 Juli 2020 - 09:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri sepeda dalam negeri mengaku kewalahan menghadapi lonjakan permintaan konsumen beberapa waktu terakhir. Brand Director PT Insera Sena atau Polygon Indonesia, William Gozali mengatakan kelangkaan stok komponen dan spare part terjadi karena gangguan rantai pasok secara global akibat pandemic Covid-19.

“Kalau dibilang stok kurang itu betul, padahal kami di sisi produksi sudah mencoba untuk meningkatkan kapasitas. Tapi keterbatasan kami sebagai produsen juga banyak,” ujarnya kepada Tempo, dikutip dari Koran Tempo edisi Senin 13 Juli 2020. 

Perihal spare part kata dia produsen lokal harus bersaing dengan banyak produsen lain di dunia, sebab tren bersepeda tidak hanya terjadi di Indonesia namun di banyak negara. “Jadi bayangkan saja Eropa minta, Asia minta, AS minta, dan permintaannya juga melonjak dari 100 ke 150 misalnya.” Terlebih, komponen-komponen tersebut banyak bergantung dari suplai pasar impor, khususnya Cina. “Pabrik-pabrik banyak yang tutup karena lockdown.”

Menurut William, produsen tak punya banyak pilihan karena komponen lokal yang tersedia pun tidak mencukupi. Pasalnya, pembuatan komponen sepeda membutuhkan tingkat presisi dan standar sertifikasi yang tinggi.

“Terakhir kami diajak Kementerian Perindustrian untuk bekerja sama dengan industri kecil menengah lokal, bagaimana agar kami bisa menambah komponen lokal terus ke depannya,” ujarnya.

Namun, dia mengatakan hal tersebut pun tak mudah untuk dilakukan mengingat Polygon juga melayani pasar ekspor yang menuntut produk berkualitas tinggi serta tata kelola perusahaan yang baik. “Banyak faktor yang harus diperhatikan, seperti kesejahteraan karyawan dan safety regulation yang ketat.”

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya memperdalam struktur manufaktur pada sektor industri sepeda lokal. Hal tersebut dilakukan guna mendorong tumbuhan produsen komponen, sehingga dapat lebih mengoptimalkan penggunaan produk lokal dalam mata rantai produksi sepeda.

“Kami akan koordinasikan dengan berbagai pihak, terutama sektor industrinya itu sendiri untuk bisa mengembangkan sepeda dengan komponen-komponen yang diproduksi di dalam negeri,” ujar Agus.

Potensi pasar domestic untuk industri sepeda dinilai potensial dan sangat besar, sehingga peluang bisnisnya terbuka lebar. Tren bersepeda pun diproyeksi masih akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

“Kenaikan ini tidak akan sebentar, dan kami juga Melihat kalau pun Covid-19 sudah selesai, naik sepeda sudah menjadi lifestyle. Sehingga permintaannya dalam jangka menegah tidak akan turun, bahkan masih akan naik,” katanya. .

Agus mengatakan Kementerian Perindustrian akan terus menjajaki pembahasan dengan beberapa prinsipal sepeda serta mengkaji penerapa Standar Nasional Indonesia (SNI). “Kami ingin nantinya sepda yang dipakai masyarakat Indonesia adalah 100 persen produksi industri Indonesia.”

(TERAS.ID)


TAGS:

Berita Terbaru