Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Reaksi PKS Setelah Muhammadiyah dan NU Keluar dari POP

  • Oleh Inilah.com
  • 24 Juli 2020 - 04:00 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Politisi Partai Kedilan Sejahter (PKS), Hidayat Nur Wahid mendukung langkah dua lembaga pendidikan terbesar di Indonesia, Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Pendidikan Muhammadiyah keluar dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Saya dukung sikap @muhammadiyah dan @nahdlatululama," tulis akun Twitter @hnurwahid, dikutip Kamsi (23/7/2020).

Menurut dia hal tersebut bukan sekedar masalah anggarannya, tapi pengabaian akan peran besar sejarah Muhammadiyah dan NU sebagai Organisasi Penggerak Program Pendidikan.

"adalah suatu ketidakbijakan yg pantas dikritisi dan ditolak.@jokowi," tulis dia.

Seperti diketahui, dua lembaga pendidikan terbesar di Indonesia, Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Pendidikan Muhammadiyah memutuskan keluar dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kedua pihak pun sama-sama mengungkapkan ada kejanggalan.

Di samping itu, Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation masuk ke dalam daftar penerima hibah dari Kemendikbud ramai diprotes publik. Mengingat dua lembaga nonprofit disebut mendapat hibah program Organisasi Penggerak maksimal sebesar Rp20 miliar per tahun. Padahal keduanya masuk dalam kategori tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

INILAHCOM

Berita Terbaru