Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Dinilai Tidak Perlu Genjot Kredit saat Masa Pandemi

  • Oleh Teras.id
  • 25 Juli 2020 - 09:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan hendaknya pemerintah tidak mendesak Otoritas Jasa Keuangan untuk mendorong perbankan meningkatkan penyaluran kredit di tengah wabah Covid-19. Dia menilai di masa pandemi ini, fokus pemerintah sebaiknya bukan pada penyaluran kredit.

"Karena kalau itu yang dilakukan dalam kondisi wabah Covid-19, maka exposure risiko dari lembaga keuangan khususnya di perbankan itu akan meningkat," kata Piter dalam diskusi virtual, Kamis, 24 Juli 2020.

Jika dipaksakan menyalurkan kredit, kata dia, justru Indonesia akan mendapatkan bahaya baru dengan adanya tambahan risiko yang dialami oleh lembaga keuangan khususnya perbankan.

"Karena saat ini kondisi sektor rill begitu fragile-nya. Jadi bukan timing untuk kita meningkatkan penyaluran kredit," ujarnya.

Jika pemerintah mendesak OJK untuk mendorong perbankan menyalurkan kredit, maka OJK akan dianggap tidak cukup membantu penanganan dampak wabah Covid-19. OJK, kata dia, menjadi terkesan hanya fokus dalam kebijakan restrukturisasi kredit, tidak mendorong pertumbuhan penyaluran kredit.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso memprediksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan turun menjadi di bawah 3 persen pada Juni 2020. Hal itu terjadi karena aktivitas perekonomian belum bergerak akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk penanganan Covid-19.

"Pada Mei pertumbuhan kredit 3 persen dan kalau kita lihat pada Juni masih turun," kata Wimboh dalam diskusi virtual, Kamis, 23 Juli 2020.

Total kredit yang tersalurkan sepanjang Mei hanya mencapai Rp 5.583,25 triliun. Sedangkan pada April lalu, realisasi kredit perbankan sebesar Rp 5.609 triliun dan pada Maret sebelumnya mencapai Rp 5.712,04 triliun.

Menurut Wimboh, pandemi Covid-19 membuat penyaluran kredit perbankan cukup tertekan. Kendati begitu, dia memperkirakan pada Juli pertumbuhan penyaluran kredit mulai naik.

"Dan kami harapkan di 2021 akan lebih back to normal," ujarnya.

Sedangkan untuk penyaluran kredit sepanjang 2020, dia optimistis masih positif atau tumbuh di kisaran 3 persen hingga 4 persen.

(TERAS.ID)

Berita Terbaru