Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Yahukimo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jalan Paralel Perbatasan Kalbar Tembus 811 Km

  • Oleh Inilah.com
  • 29 Juli 2020 - 08:00 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga secara bertahap terus membangun jalan paralel perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Pembangunan jalan perbatasan sejalan dengan program Pemerintah Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta membuka keterisolasian daerah terpencil, mengurangi biaya kemahalan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan perbatasan bernilai strategis karena di samping fungsi pertahanan dan keamanan negara juga sekaligus membuka dan menumbuhkan ekonomi kawasan perbatasan. "Pembangunan kawasan perbatasan bukan hanya untuk gagah-gagahan tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Jalan paralel perbatasan Kalbar memiliki panjang 811.32 km yang terbagi menjadi dua yakni 607.81 km berstatus jalan non nasional dan 203.51 km jalan nasional. Hingga Juli 2020, jalan paralel sepanjang 811.32 km tersebut telah tembus seluruhnya dari Temajok hingga Batas Provinsi Kalbar/Kaltim.

Rata-rata seluruh jalan memiliki lebar minimal 6 meter dan ruang milik jalan (Rumija) antara 15 - 25 meter. Dari seluruh jalan yang telah tembus, saat ini kondisinya sudah teraspal sepanjang 318,89 Km (39.30%), lapisan agregat sepanjang 195.96 km (24.15%), dan masih berupa perkerasan tanah 296.47 km (36.54%).

Pada tahun 2020, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga melakukan relaksasi/refocusing pagu anggaran sehingga yang tersedia sebesar Rp 247 miliar digunakan untuk pembangunan Ruas Temajuk - Aruk sepanjang 5.8 km, pekerjaan lapis permukaan Ruas Aruk Batas Kecamatan Siding/Seluas sepanjang 6.8 km, pembangunan Jalan Ruas Batas Kecamatan Siding/Seluas - Batas Kecamatan Sekayan/Entikong sepanjang 5.6 km.

Kemudian pembangunan Jalan Batas Kapuas Hulu/Sintang - Nanga Badau sepanjang 4.7 km, Ruas Nanga Era - Batas Kaltim sepanjang 6,4 km, dan pemeliharaan rutin Ruas Temajuk - Nanga Badau dan Nanga Era - Batas Kaltim sepanjang 471,9 km. Selain itu juga dilakukan pembangunan 3 jembatan yakni di Ruas Jalan Batas Kecamatan Siding/Seluas Batas Kecamatan Sekayan/Entikong (300 meter), Jembatan Ruas Jalan Entikong - Rasau Badau (859 meter), dan Jembatan Ruas Jalan Nanga Era - Batas Kaltim (390 meter).

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Herlan Hutagaol mengatakan seluruh ruas yang masih berupahutan dari Temajok - Aruk - Badau - Putusibau - Naga Era - Batas Kaltim telah dibuka oleh Zeni TNI Angkatan Darat.

"Tetapi masih terdapat badan jalan di beberapa ruas yang sudah dibuka TNI masih belum memenuhi syarat gradenya, sehingga memerlukan perbaikan alignement baik vertical maupun horizontal. Jadi secara bertahap akan kita perbaiki sesuai ketentuan maksimal kelandaian untuk jalan nasional," kata Herlan.

Selain masih memerlukan peningkatan kualitas kondisi jalan, Herlan menambahkan saat ini juga masih terdapat 21 jembatan bentang antara panjang 20 meter sampai 80 meter dengan total panjang 845 meter yang belum ditangani dengan kebutuhan biaya sekitar Rp 303,4 miliar. "Diperkirakan tahun 2024 semua jembatan sudah selesai dikerjakan dan fungsional jalan bisa lancar," ujar Herlan.

Berita Terbaru