Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Solok Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PT BCL dan PT ABC Diduga Alihkan Lahan Sawit Jadi Tambang Batubara, ini Klarifikasi Manajemen Perusahaan

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 30 Juli 2020 - 17:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Beredar informasi terkait dugaan PT Badra Cemerlang atau PT BCL, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur - melakukan kerjasama dengan PT Aljabar Buana Citra atau PT ABC. Kerjasama tersebut berimbas ke tindakan mengalihfungsikan konsesi hak guna usaha atau HGU lahan sawit menjadi pertambangan.

Lahan yang dimaksud berada di RT 07 Desa Kotam. Desa tersebut termasuk dalam bagian HGU yang dimiliki PT BCL di Kecamatan Patangkep Tutui yang mencakup 4 desa, yakni Desa Bentot, Kambitin, Mawani, dan Desa Kotam.

Terkait itu, Community Development Area Manager PT BCL Heru Setiawan, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya beroperasi sesuai dengan izin yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu izin usaha perkebunan kelapa sawit.

"Jadi, sesuai dasar hukum itu, yang kami usahakan pada konsesi adalah perkebunan kelapa sawit,” tegasnya.

Menurut Heru, tidak benar bila ada yang menyebut bahwa PT BCL melakukan kerjasama penambangan batubara dengan pihak lain.

“Tidak benar, apalagi sampai kami dituduh melakukan penambangan sendiri," jelas Heru Setiawan, Rabu 29 Juli 2020.

Menurut dia, banyak prosedur yang harus dipenuhi untuk melakukan diversifikasi usaha seperti izin lingkungan, apalagi untuk mengalihfungsikan perkebunan sawit menjadi tambang batu bara.

"Mengenai adanya perusahaan yang menurut masyarakat melakukan penambangan di dalam konsesi kami, silakan dikonfirmasi kepada pihak penambang tersebut," lanjutnya.

Koordinator lapangan PT ABC, Inai saat dimintai konfirmasi terkait masalah tersebut, tidak membantah atau pun membenarkan.

Sebagai penanggungjawab kegiatan pertambangan, Inai hanya menjanjikan akan mengkonfirmasikan masalah ini ke pimpinan. Namun hingga berita berita ini diturunkan, tidak ada penjelasan lebih lanjut dari manajemen PT ABC. Panggilan telepon juga tidak direspon. (BOLE MALO/B-11)

Berita Terbaru