Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rembang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menlu Amerika Klaim Cina Dalam Posisi Terdesak

  • Oleh Teras.id
  • 30 Juli 2020 - 23:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, mengklaim Cina dalam posisi terdesak saat ini. Sebab Amerika mulai mendapat dukungan internasional di mana beberapa negara mengambil sikap yang sama terhadap Cina. Beberapa di antaranya terkait Laut Cina Selatan dan jarinagn 5G.

"Kami memandang Partai Komunis Cina apa adanya, sebagai pusat ancaman saat ini," ujar Pompeo ketika menghadap Dewan Hubungan Internasional Senat Amerika, Kamis, 30 Juli 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Amerika ingin membuat koalisi raksasa untuk melawan pengaruh Cina. Mereka mendekati sejumlah negara-negara yang berurusan dengan Cina dan membangun sekutu dari sana.

Oleh Amerika, negara-negara tersebut dibujuk untuk mengambil sikap yang sama dengan Amerika: melawan Cina. Beberapa di antaranya mengikuti seperti Jepang, Inggris, dan Australia.

Sebagai balasan, Amerika berjanji akan menyokong mereka jika Cina membalas dengan keras. Sebagai contoh, di Inggris, pemerintah setempat telah memutuskan untuk memblokir perusahaan teknologi Cina, Huawei, dari proyek jaringan 5G.

Alasan keamanan menjadi alasan. Inggris membantah sikap itu atas arahan Amerika, namun Amerika mengklaim berhasil membujuk Inggris.

Langkah terbaru Amerika terhadap Cina adalah menutup konsulat jenderal mereka di Houston. Pada sidang Dewan Hubungan Internasional Senat AS, Pompeo mengklaim penutupan itu bisa dijustifikasi. "Kami menutup kantor itu karena merupakan sarang mata-mata," ujar Pompeo menegaskan.

Beberapa hari sebelum Amerika menutup konsulat jenderal di Houston, mereka memang menangkap dua mata-mata Cina yang meretas data sensitif mulai dari vaksin Corona hingga desain senjata. Cina, seperti diberitakan pekan lalu, membalas dengan menutup Konsulat Jenderal AS di Chengdu.

Secara terpisah, Duta Besar Cina di Inggris, Liu Xiaoming, memandang Amerika memang sengaja mencari gara-gara dengan Cina. Sebab, hal itu akan membantu inkumben Donald Trump dalam Pilpres Amerika November nanti.

"Mereka akan melakukan apapun untuk memposisikan Cina sebagai musuh. Mungkin mereka ingin ada musuh bersama, menginginkan Perang Dingin. Kami jujur saja tidak tertarik karena kami ingin berteman dengan Amerika," ujar Liu Xiaoming mengakhiri. (TERAS.ID)

Berita Terbaru