Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tanjung Balai Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bakal Calon Perseorangan Gugur, Pilkada Kotim Head to Head

  • Oleh Naco
  • 31 Juli 2020 - 08:15 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pengamat Politik di Kabupaten Kotawaringin Timur, M Gumarang memperediksi pilkada Kotim bisa berlangsung head to head alias 2 pasang saja. Bahkan jika lebih itupun hanya 3 pasangan saja.

Menurutnya setelah dilakukannya proses verifikasi  terhadap bakal calon perseorangan pasangan Yoyo Sugen Triyogo dan Rusmadi Abdulah dinyatakan tidak lolos oleh Komisi Pemiliham Umum (KPU)  Kotim karena jumlah berkas dukungan yang diserahkan tidak sesuai dengan batas minimal dukungan atau kekurangan sebanyak 357 berkas dukungan menurut KPU Kotim yang disampaikan pada hari rabu tanggal 29 Desember Juli 2020.

Sehingga pasangan itu dianggap gagal dan dengan demikian pasangan persorangan tidak bisa lagi mengikuti tahapan pilkada selanjutnya sebagaimana ketentuan  Peraturan Pemerintah Pengganti Undang undang no.2 tahun 2020 pilkada perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 penetapan atas Peraturan Pemerintah Pengganti  Undang Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubenur, Bupati, Walikita dan Peraturan Komisi Pemilhan Umum (PKPU) no 6 tahun 2020.

Dengan terilimnasinya pasangan persorangan semakin mengerucut peluang calon Bupati Kotim 2020 karena tergantung pada bakal calon dari partai politik.

"Di sisi lain balon Bupati dari partai politik sedang bergumul dalam berburu mendapatkan formulir B-1 KWK partai politik dalam situasi yang semakin selektif dan rumit  akibat sikap dan konstalasi DPP partai politik di Jakarta tidak bisa diprediksi aleh para balon Bupati karena mereka punya hasil survei dan matematika politik sendiri alias tidak mau kecolongan karena sangat menentukan untuk kepentingan suksesnya pemilihan umum kedepan 2024 bagi kepentingan masing-masing partai politik khusunya,maupun untuk Pilpres nantinya.

"Memperhatikan kondisi perkembangan demikian sesuai yang pernah saya prediksi sebelumnya bahwa calon Bupati dari partai politik akan semakin sederhana dari sisi jumlahnya karena partai tidak mau berspekulasi mencalonkan figur yag berpotensi besar kalah sekalipun memiliki kemampuan materi untuk kontribusi terhadap partai politik atau yang dikenal oleh publik uang mahar,apa lagi sebaliknya tak memiliki keunggulan komparatif politik apa-apa atau lemahnya daya dukung yang dimiliki," tukasnya.

Dengan demikian partai politik lebih memiliki nilai kesamaan di dalam nenentukan calon Bupati yaitu mencari calon yang memiliki potensial menang sehingga mereka akan berkoalisi atau saling mendukung, sama-sama tak mau berisiko kalah. 

Akibat sikap DPP partai politik tersebut jelas dengan demikian jumlah calon Bupati akan lebih sederhana atau mengerucut yaitu diprediksi maksimal jumlah calon Bupati Kotim pilkada 2020 ini 2 sampai 3 pasang.

Akibat kondisi ini banyak para balon nantinya harus gigit jari dan harus menerima realita politik yang selalu dinamis tidak semudah apa yang dikepala para balon Bupati selama ini, ternyata politik itu terlalu banyak variable dinamis. 

Karena kondisi politik Nasional juga pasti mempengaruhi kondisi politik di daerah oleh karena itu indikator  politik harus benar2 menjadi kajian bagi para balon agar segaris lurus dengan pandangan DPP Partai Politik atau tidak bertolak belakang.

Berita Terbaru