Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penerbangan ke Destinasi Wisata Domestik Pelan-pelan Tumbuh

  • Oleh Teras.id
  • 05 Agustus 2020 - 09:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah kian gencar mempromosikan perjalanan udara ke sejumlah destinasi wisata domestik yang mulai dibuka bulan ini. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan pembukaan sejumlah destinasi terbukti bisa membuat volume penerbangan merangkak naik, meskipun masih bertahap.

“Masih pelan-pelan, tapi rata-rata arus penerbangan domestik bisa kita kembalikan ke sekitar 40 persen dari masa normal,” ucapnya kepada Tempo, Selasa 4 Agustus 2020.

Tanpa mengendurkan protokol kesehatan, kementerian memperkuat kampanye keamanan penerbangan ke wisata favorit seperti Bali, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta di Jawa Tengah, serta Danau Toba di Sumatera Utara. “Di Bali yang potensinya paling besar, sudah ada peningkatan frekuensi dari rata-rata 10 flight per hari menjadi 60 flight harian.”

Normalisasi kegiatan wisata di Pulau Dewata sudah dimulai pada 9 Juli lalu. Saat itu Pemerintah Provinsi Bali masih hanya membuka destinasi hanya untuk masyarakat setempat. Barulah pada akhir bulan lalu Bali dibuka untuk seluruh pelancong domesik.

Bila tak ada catatan kasus Covid-19, akses wisata itu pun bakal dilebarkan juga untuk turis asing asing pada 11 September nanti.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (persero), Handy Heryudhitiawan, mengatakan pembukaan Bali memang menaikkan lalu lintas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Pada 31 Juli lalu, tercatat adanya 3.597 penumpang yang tiba dan berangkat dari bandara Bali. Jumlah itu meningkat menjadi 3.687 penumpang pada 1 Agustus 2020, dan naik lagi menjadi 4.961 penumpang pada keesokan harinya.

“Maskapai dan pengelola bandara terus mempromosikan safe travel karena  level of confidence penumpang masih rendah dan mayoritas mereka enggan bepergian,” ujarnya.

Ketua Persatuan Maskapai Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), Denon Prawiraatmadja, mengatakan arus penerbangan domestik belum bisa dikembalikan pada kondisi 2018 dan 2019 lalu. Namun, operator penerbangan harus bisa mengejar peluang dari pasar penerbangan dalam negeri, baik segmen bisnis maupun wisata.

“Semester pertama tahun ini lalu lintas penumpang dari seluruh penerbangan berjadwal hanya 19 juta orang, jauh lebih kecil dibandingkan kondisi normal,” tuturnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan pemerintah juga mengebut pengembangan wisata di Bali Utara untuk mendongkrak kunjungan pelancong.  Kawasan Bali Utara yang meliputi sebagian Kabupaten Buleleng dan kabupaten Singaraja itu akan diperkuat dengan atraksi wisata alam.

Berita Terbaru