Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

2.750 Ton Amonium Nitrat yang Meledak di Lebanon Teronggok di Gudang Enam Tahun

  • Oleh Teras.id
  • 06 Agustus 2020 - 15:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Lebanon Michael Aoun mengatakan sebanyak 2,750 ton amonium nitrat yang menjadi sumber ledakan yang menewaskan 135 orang dan melukai 5 ribu orang, ternyata sudah enam tahun teronggok di gudang pelabuhan tanpa memenuhi aturan keselamatan.

Presiden Aoun memerintahkan penyelidikan dan mengungkap apa yang sebenarnya yang terjadi sesegera mungkin untuk menuntut pertanggungjawaban.

Aljazeera melaporkan, belum diketahui pasti tentang mengapa amonium nitrat yang biasanya digunakan untuk pupuk pertanian dan bahan peledak di pertambangan dan konstruksi teronggok di gudang bertahun-tahun.

Namun CNN melaporkan tentang sebuah dokumen yang menjelaskan mengenai amonium nitrat itu dibawa ke pelabuhan di Beirut oleh kapal Rusia MV Rhosus tahun 2013. Kapal ini singgah di Beirut dengan tujuan akhir Mozambik.

Kapal Rusia berbendera Moldova tersebut terpaksa bersandar di Beirut karena kesulitan keuangan. Awak kapal berkebangsaan Rusia dan Ukraina dikabarkan resah dengan kapal yang tak kunjung berlayar ke tujuan akhir.

Direktur Bea Cukai Lebanon, Badri Daher, begitu tiba di pelabuhan di Beirut, kapal Rusia itu tidak pernah meninggalkan pelabuhan meski berulang kali diperingatkan karena membawa muatan bahan kimia yang setara dengan "bom mengambang."

Kepala bea cukai sebelum Daher, Chafic Merhi ternyata telah menuliskan dalam suratnya yang ditujukan kepada hakim yang menangani kasus ini tahun 2016 agar otoritas pelabuhan mengekspor kembali amonium nitrat yang dibawa kapal Rusia itu. Ini untuk menjaga keamanan pelabuhan dan mereka yang bekerja di sana karena bahanya yang dapat ditimbulkannya dalam kondisi iklim yang tidak sesuai.

Meski tidak secara terang-terangan menyebut kapal Rusia itu sebagai penyebab ledakan, namun Presien Aoun dan Perdana Menteri Hassan Diab menyebut muatan yang teronggok selama 6 tahun di gudang pelabuhan tanpa aturan keamanan menjadi penyebab ledakan.

Gudang penyimpanan amonium nitrat itu hanya berjarak beberapa langkah dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam Beirut. (TERAS.ID)

Berita Terbaru