Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Serang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rugi di Semester I, KAI Cari Sumber Pendapatan Non-Penumpang

  • Oleh Teras.id
  • 07 Agustus 2020 - 08:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartyanto mengatakan tengah mencari sumber pendapatan lain non-penumpang untuk mendongkrak kinerja keuangan KAI pada paruh kedua 2020. Sebab, pada semester pertama lalu, KAI merugi Rp 1,35 triliun akibat pandemi.

"Kami dorong di sektor logistik. KAI akan masuk ke segmen pengiriman retail kecil, produk-produk UMKM, sayur-mayur, kerajinan tangan," tutur Didiek saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Agustus 2020.

Didiek menilai, pengiriman barang memiliki potensi besar bagi perusahaan. Apalagi angkutan logistik KAI saat ini baru merambah segmen jumbo dengan pengiriman minimal 10 kilogram. Layanan angkutan barang pun masih terbatas mekanisme station to station.

Ke depan, kata Didiek, KAI akan menggandeng perusahaan ojek online untuk menjadi perantara yang menjemput atau mengirim barang jarak dekat (first/last miles). Mitra ojek online, kata Didiek, bakal menjemput barang dan mengantarkannya ke stasiun atau mengambil paket dari stasiun dan diantar ke tempat tujuan pengiriman.

Ia memastikan kerja sama ini sudah memasuki tahap perundingan. Di samping itu, untuk sektor industri besar, KAI akan mencari potensi perusahaan-perusahaan swasta yang rutin mengirim batu bara.


"Karena saat ini angkutan barang KAI banyaknya untuk batu bara," tuturnya.

Tren pendapatan angkutan barang KAI pada semester I melorot 29 persen dari kerja anggaran. Bisnis pengiriman barang lesu karena terpengaruh turunnya harga minyak dunia diikuti komoditas lainnya, perlambatan ekonomi dan penurunan permintaan terhadap batu bara, serta penetapan pembatasan kuota BBM subsidi pada kereta barang dibandingkan dengan subsidi angkutan lainnya.

Di masa sulit, Didiek memastikan entitasnya tidak akan menambah pendapatan dari loan atau utang kepada pihak lain. "Stand by kami masih cukup sampai saat ini," tuturnya. (TERAS.ID)

Berita Terbaru