Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Limbah Minyak Mentah Cemari Pulau Pari, Walhi Desak Pemerintah Responsif

  • Oleh Teras.id
  • 12 Agustus 2020 - 11:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi Pengkampanye Walhi DKI Jakarta, Rehwinda Naibaho, mengatakan limbah minyak mentah yang mencemari Pulau Pari bukan kali ini saja terjadi. Dia menyebut kasus serupa kerap terjadi di Pulau Pari, bahkan hampir setiap tahun.

“Ini sudah sering terjadi, yang paling parah tahun 2019 lalu, ketika pipa sumur YYA-1 milik Pertamina bocor,” ujar Rehwinda ketika dihubungi Tempo pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Dia juga mengatakan limbah minyak mentah tidak hanya mengancam Pulau Pari, tapi juga pulau-pulau kecil di sekitaran Kepulauan Seribu. “Pemerintah harusnya lebih responsif menangani pencemaran oleh limbah minyak mentah,” tambah Rehwinda.

Sebelumnya, pada Jumat, 7 Agustus 2020, limbah minyak mentah kembali mencemari Pulau Pari. Limbah minyak tersebut mengotori kawasan pantai selatan Pulau Pari sepanjang dua kilometer.

Ketua Forum Peduli Pulau Pari (FP3I), Mustaghfirin, menduga limbah minyak mentah tersebut datang dari perairan Karawang, Jawa Barat.

“Berdasarkan arah angin dan arus laut, limbah minyak mentah ini kemungkinan besar berasal dari arah timur, tepatnya dari perairan Karawang,” kata Mustahgfirin dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Selasa.

Selain mencemari ekosistem pantai di Pulau Pari, Mustahgfirin mengatakan minyak mentah tersebut juga mengancam budidaya rumput laut dan ikan kerapu milik masyarakat.

“Minyak mentah yang menempel di rumput laut akan menyebabkan rumput laut tidak bisa dikonsumsi, sedangkan ikan kerapu akan mati keracunan apabila mengkonsumsi minyak mentah tersebut,” ujar Mushtagfirin.

Selain itu, dia juga mengatakan, jika limbah minyak mentah ini dibiarkan terlalu lama terkena sinar matahari, limbah minyak tersebut akan menyerap ke pasir putih sehingga akan sulit dibersihkan.

(TERAS.ID)

Berita Terbaru