Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mukomuko Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konsorsium Riset Sebut Belum Ada Obat Sembuhkan Pasien Covid-19

  • Oleh Teras.id
  • 19 Agustus 2020 - 12:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti, menyatakan jika sampai saat ini belum ada obat yang bisa diklaim khusus untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

"Jadi sampai sekarang belum ada satu pun yang kita bisa klaim sebetulnya merupakan satu obat. Meski banyak klaim-klaim dari beberapa yang mengatakan penelitian, tapi termasuk dalam konsorsium belum satu pun yang bisa dikatakan obat spesifik khusus untuk Covid-19," kata Ali dalam diskusi BNPB pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Anggota Komite Nasional Penilai Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Anwar Santoso, yang berada di acara yang sama pun setuju atas pernyataan tersebut.

“Saya setuju dengan pendapat dari Gufron, bahwa sampai sekarang belum ada satu statement yang menyatakan bahwa ini ada obat yang manjur dan aman untuk Covid-19. Semuanya dalam masih dalam fase uji klinik,” ujar Anwar.

Menurut Anwar, badan kesehatan dunia (WHO) pun belum menyatakan statement resmi terkait obat yang direkomendasikan untuk dipakai atau aman tapi masih dalam status uji klinik.

Di sisi lain, adanya berbagai obat herbal yang dianggap mumpuni dalam penyembuhan Covid-19, kata Anwar, obat tersebut tetap memerlukan uji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Perlu uji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat memberikan nilai saintifik serta nilai sosial yang terjamin," ucap Anwar.

Sebelumnya, Tim gabungan dari Universitas Airlangga (Unair), Badan Intelijen Negara, TNI AD, dan BPOM mengaku telah menyelesaikan uji klinis fase 3 kombinasi obat Covid-19 untuk pasien yang dirawat tanpa ventilator. Obat ini diklaim memiliki efektivitas hingga 98 persen.

Rektor Unair, M. Nasih, mengatakan kombinasi ini menggunakan rujukan dari berbagai jenis obat tunggal yang dipakai di banyak negara termasuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Ternyata setelah kami kombinasikan daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik. Untuk kombinasi tertentu itu sampai 98 persen efektivitasnya," dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020. (TERAS.ID)

Berita Terbaru

KPU Pulang Pisau Rekrut Anggota PPK dan PPS untuk Pilkada 2024

KPU Pulang Pisau Rekrut Anggota PPK dan PPS untuk Pilkada 2024

  • 20 April 2024 - 00:00 WIB
Satsamapta Polresta Palangka Raya Patroli ke SPBU

Satsamapta Polresta Palangka Raya Patroli ke SPBU

  • 19 April 2024 - 23:52 WIB
Dua Anggota Kodim 1013 Muara Teweh Pindah Satuan ke Kodam V Brawijaya

Dua Anggota Kodim 1013 Muara Teweh Pindah Satuan ke Kodam V Brawijaya

  • 19 April 2024 - 23:41 WIB
Polresta Palangka Raya Sosialisasi Bahaya Narkoba kepada Casis Polri

Polresta Palangka Raya Sosialisasi Bahaya Narkoba kepada Casis Polri

  • 19 April 2024 - 23:31 WIB
Danlanud Iskandar Audiensi Bersama Pemkab Seruyan

Danlanud Iskandar Audiensi Bersama Pemkab Seruyan

  • 19 April 2024 - 23:20 WIB
AP II: Penumpang Bandara Tjilik Riwut Periode Lebaran 2024 Meningkat

AP II: Penumpang Bandara Tjilik Riwut Periode Lebaran 2024 Meningkat

  • 19 April 2024 - 23:10 WIB
Pemkab Gunung Mas Hibahkan Rp8,3 Miliar Amankan Pilkada 2024

Pemkab Gunung Mas Hibahkan Rp8,3 Miliar Amankan Pilkada 2024

  • 19 April 2024 - 23:00 WIB
Kalteng Uji Petik Dua Kabupaten Evaluasi Akselerasi Penurunan Stunting

Kalteng Uji Petik Dua Kabupaten Evaluasi Akselerasi Penurunan Stunting

  • 19 April 2024 - 22:50 WIB
LPKA Palangka Raya Gelar Lomba Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan

LPKA Palangka Raya Gelar Lomba Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan

  • 19 April 2024 - 22:40 WIB
114 Rumah Tidak Layak Huni Dibangun Selama Dua Tahun

114 Rumah Tidak Layak Huni Dibangun Selama Dua Tahun

  • 19 April 2024 - 22:30 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri