Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kutai Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Atasi Sembelit pada Bayi, Penyebabnya Bisa Karena MPASI atau Susu Formula

  • Oleh Teras.id
  • 20 Agustus 2020 - 03:00 WIB

TEMPO.COJakarta - Sembelit pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun adalah hal yang umum, tetapi ini harus menjadi perhatian bagi orang tua. Terkadang bayi Anda tidak benar-benar sembelit, tetapi harus diberi waktu untuk mengatur sendiri jadwalnya untuk buang air besar. Biasanya, feses bayi lunak dan mudah dikeluarkan. Bahkan jika bayi tidak mengalami sembelit, pergerakan ususnya mungkin tidak teratur.

Miza Dito Afrizal, Dokter Spesialis Anak di RS Tumbuh Kembang Depok mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab sembelit pada anak yang sering ditemui dan dikonsultasikan padanya.

“Penyebab yang paling sering adalah MPASI (makanan pendamping air susu ibu), lalu terlalu banyak serat karena serat tinggi dicernanya susah akhirnya terjadi mampet dan sembelit. Kurang air, minum dalam hal ini bukan cuma air putih tapi juga ASI, susu formula, kalau makan ada kuahnya itu air juga. Bisa juga karena air putih kebanyakan bisa menyebabkan gangguan elektrolit sembelit juga,” tuturnya dalam siaran langsung Instagram @healthykidscorner, Rabu 19 Agustus 2020.

Dia menambahkan acapkali penyebab sembelit pada bayi adalah takaran susu formula yang kacau, kebanyakan para orang tua dalam menyiapkan susu bayi memasukkan susu bubuk dahulu baru air. Padahal urutan yang benar adalah memasukkan air dahulu baru susu bubuk agar komposisinya pas. Selain itu, banyak pula orang tua yang tidak mengikuti petunjuk pembuatan susu di kemasan dan mengira-ngira takaran untuk anaknya.

“Saya sebagai dokter ini hal yang tiap hari saya temukan. Memang kayak sepele ya tapi itu terjadi sering kali. Jadi apabila anak sembelit langsung dibawa ke ahli dan dicari tahu penyebabnya karena apabila tidak ditangani maka sampai kapanpun anak itu akan sembelit,” katanya.

Tanda-tanda sembelit yang paling gampang dikenali oleh orang tua adalah adalah bentuk dari fesesnya yakni padat, panjang dan retak-retak permukaannya, karena feses dari buang air besar normal adalah berbentuk panjang dan tidak ada retakan di permukaannya. Lalu, buang air besarnya dalam seminggu 2 kali atau kurang, anaknya itu saat buang air besar kesusahan sekali sampai kesakitan, lalu kalau anaknya buang air besar seperti ada yang tertinggal.

Solusinya adalah harus dicari tahu sebabnya apa karena memang 90 persen penyebabnya bukan karena ada kelainan organ tapi fungsional. Ia pun tidak menganjurkan orang tua yang memberikan obat pada anak hanya bermodalkan informasi dari Google. Ia berharap masyarakat bisa lebih rajin berkonsultasi pada dokter anak yang sudah berpengalaman.

TERAS.ID

Berita Terbaru