Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Minahasa Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cegah Anak Terpapar Pornografi, Kenalkan Pendidikan Seks Seusai Usia

  • Oleh Teras.id
  • 20 Agustus 2020 - 03:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan semakin berkembangnya teknologi, kemudahan akses internet memudahkan anak terpapar konten pronografi di usia yang lebih muda. Tentu hal tersebut berbahaya, banyak berita kejahatan seksual yang awalnya disebabkan paparan pornografi. 

Menurut Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Eva Devita Harmoniati mencegah anak dari pajanan pronografi bisa dilakukan dengan mulai mengenalkan pendidikan seks sejak dini sesuai usia mereka. Pendidikan seks tak hanya tentang bagaimana melakukan seks tapi agar mereka memahami fungsi-fungsi organ seksual mereka, kapan menggunakannya dan cara mereka bertanggung jawab menggunakannya.

"Jadi di usia remaja pun masih banyak batasan dan peringatan serta perlu banyak panduan untuk mencegah mereka terpapar konten pornografi yang belum saatnya mereka lihat," ucapnya dalam Instagram Live IDAI, Perlindungan Anak Terhadap Pajanan Pornografi, Selasa 18 Agustus 2020.

Lantas bagaimana cara mengenalkan pendidikan seks pada anak sesuai usianya Pendidikan seks sebenarnya diawali dengan gender sejak dini di usia 16-18 bulan. Ketika sudah mengenalkan gender seorang anak, jelaskan juga fungsinya.

Lalu di usia anak 2-3 tahun dikenalkan konsep perempuan dan laki-laki. Di usia pra-sekolah mulai kasih batasan siapa yang boleh lihat, pegang, dan siapa yang tidak boleh memegang, termasuk saat di tempat umum tidak boleh dibuka.

"Nanti di usia 6-8 tahun baru diajarkan tentang bahasan yang lebih khusus lagi misal kenapa ada bayi di perut ibu. Dari situ bisa mulai dijelaskan pendidikan seks. Tapi kalau tidak ada pertanyaan kritis ke arah sana, kita boleh kenalkan saat anak memasuki usia pubertas," jelas Eva.

Untuk menjelaskan pada anak ketika masih berusia 3 tahun yang masih dibantu saat buang air kecil atau besar. Beritahu pada mereka kalau alat kelamin perempuan namanya vagina sementara laki-laki penis.

Katakan pula pada mereka jika alat kelamin tidak boleh dipegang dan dilihat sembarang orang. Lalu orangtua juga mulai kasih batasan, misal mandinya dengan bapak untuk anak laki-laki untuk membuat batasan sekaligus edukasi tentang kelamin anak.

"Jika dalam proses terdapat pertanyaan-pertanyaan kritis dari anak maka kita harus tanya dulu "menurut kamu seperti apa" baru kita luruskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak," imbuhnya.

TERAS.ID

Berita Terbaru