Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Yalimo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

8 Fakta Gempa Bengkulu Doublet, Getaran Sampai Singapura dan Serpong

  • Oleh Teras.id
  • 20 Agustus 2020 - 07:00 WIB

TEMPO.COBandung -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat delapan fakta terkait gempa Bengkulu, Rabu pagi, 19 Agustus 2020. Saat itu dua lindu yang terukur berkekuatan 6,9 dan 6,8 Magnitudo--yang kemudian dikoreksi menjadi 6,6 dan 6,7 M--terjadi hampir bersamaan disertai gempa-gempa susulan.

Berikut kedelapan fakta Gempa Bengkulu tersebut menurut Kepala Bidang Mitigasi  Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono,

1. Gempa Bengkulu tergolong gempa ganda atau kembar yang juga dikenal dengan istilah Doublet Earthquake. Peristiwa itu merupakan dua gempa yang kekuatannya ber magnitudo hampir sama, dan terjadi dalam waktu serta lokasi yang relatif berdekatan.

2. Gempa ganda berselang tak sampai enam menit. Gempa pertama terjadi pukul 05.23.56 WIB dengan magnitudo mutakhir 6,6 kedalaman sumber 24 kilometer di laut yang berjarak 169 kilometer arah barat daya Bengkulu. Sementara gempa kedua pukul 05.29.35 WIB dengan magnitudo mutakhir 6,7 kedalaman sumber 86 kilometer di laut berjarak 78 kilometer arah barat daya Bengkulu. 

3. Guncangan gempa paling kuat terjadi di wilayah paling dekat dengan pusat gempa yaitu di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, dan Kepahiang yang merasakannya dalam skala intensitas IV MMI. Warga di wilayah itu dilaporkan sempat lari berhamburan keluar rumah akibat panik karena guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

4. Guncangan dilaporkan terasa lemah hingga Singapura dan Serpong di Tangerang Selatan, Banten. Menurut Daryono laporan berasal dari warga yang tinggal di lantai atas bangunan apartemen. “Hal ini sangat mungkin terjadi akibat adanya vibrasi periode panjang (long period vibration) dari gelombang gempa,” katanya.

5. Gempa kembar ini terjadi akibat dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, dengan dislokasi atau patahan batuan yang terjadi pada bidang kontak antar lempeng. Tepatnya, pada segmen gempa besar (megathrust) Mentawai-Pagai dengan mekanisme sumber sesar naik (thrust fault).

6. Kekuatan gempa 6,6 dan 6,7 Magnitudo sesuai hasil pemodelan tidak berpotensi tsunami. “Umumnya gempa dengan mekanisme sumber sesar naik dengan kedalaman dangkal jika kekuatannya di atas 7,0 dapat berpotensi tsunami,” ujar Daryono.

7. Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 8.30 WIB pagi telah terjadi 8 kali aktivitas gempa susulan. Kekuatannya yang terkecil 3,4 dan terbesar  4,9  Magnitudo.

8. Doublet earthquake sebelumnya dekat lokasi gempa Bengkulu sekarang pernah terjadi Rabu, 12 September 2007 dan Kamis, 13 September 2007. Saat itu Bengkulu dan Mentawai diguncang gempa berkekuatan magnitude 8,4 dan 7,8 M. Gempa itu terjadi akibat pecahnya segmen Enggano yang menjalar dari utara Enggano sampai ujung Siberut. Gempa saat itu menelan korban 25 jiwa dan 92 orang luka-luka. Gempa ini juga dirasakan hingga Singapura, Malaysia dan Thailand.

TERAS.ID

Berita Terbaru