Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bank Indonesia: Masih Undervalue, NIlai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat Lagi

  • Oleh Teras.id
  • 20 Agustus 2020 - 12:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjiyo menyebutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terlalu rendah dari level fundamentalnya (undervalue). Karena itu, kata dia, potensi penguatan mata uang RI masih terbuka. 

Jika kurs rupiah melemah dalam beberapa hari terakhir, kata Perry, lebih disebabkan karena sentimen teknikal, bukan berasal dari faktor fundamental ekonomi.

“Nilai tukar rupiah itu adalah secara fundamental masih undervalue, Dan kemudian, akan berpotensi menguat ke depan, sesuai dengan tingkat fundamentalnya,” ujar Perry, Rabu 19 Agustus 2020.

Perry beralasan seluruh faktor fundamental yang mempengaruhi kurs berkondisi baik. Laju inflasi terus terkendali dan diperkirakan berada di bawah sasaran inflasi bank sentral (inflation targeting framework) yang sebesar 2-4 persen akhir tahun ini.

Sementara itu, BI masih yakin besaran suku bunga acuan kebijakan (BI-7 Day Reverse Repo Rate) sebesar empat persen lebih menarik dibandingkan suku bunga acuan negara-negara lain.

“Perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri itu tinggi, dan itu akan memberikan daya tarik masuknya aliran modal asing, termasuk ke portofolio SBN (Surat Berharga Negara/SBN) dan saham,” tutur Perry.

Hal-hal fundamental tersebut yang membuat bank sentral yakin depresiasi nilai tukar rupiah terhadap greenback dolar AS dalam beberapa hari terakhir lebih karena faktor teknikal. “Bahwa pergerakan nilai tukar akhir-akhir ini lebih ke teknikal, lebih jangka pendek,” ujarnya.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pertengahan bulan ini memutuskan untuk mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) pada level empat persen.

Keputusan ini sejalan dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga dan sebagai langkah lanjutan untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Pascapengumuman suku bunga acuan, rupiah di pasar spot pada Rabu sore ditutup menguat 72 poin atau 0,49 persen menjadi Rp14.773 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.845 per dolar AS. (TERAS.ID)

Berita Terbaru