Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Uji Materi UU tentang Perasuransian, Begini Keterangan Lengkap Presiden Jokowi

  • Oleh Teras.id
  • 23 Agustus 2020 - 21:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyampaikan keterangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sidang uji materi Pasal 6 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian di Mahkamah Konstitusi (MK).

Gugatan uji materi ini diajukan oleh Badan Perwakilan Anggota Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, dengan nomor perkara 32/PUU-XVIII/2020.

Sekretaris Jenderal Hadiyanto didampingi Kepala Biro Advokasi Tio Serepina Siahaan, menghadiri sidang tersebut di Ruang Sidang Pleno lantai 2, Gedung Mahkamah Konstitusi pada Rabu lalu, 19 Agustus 2020.

Uji materi ini diajukan oleh anggota Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang dasarnya meminta agar ketentuan Pasal 6 ayat (3) UU 40/2014 yang menetapkan pengaturan tata kelola usaha bersama dalam Peraturan Pemerintah dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai diatur dengan UU.

Dalam Keterangan Presiden tersebut disampaikan bahwa pemerintah berpendapat Pemohon tidak memenuhi persyaratan kedudukan hukum (legal standing) mengajukan uji materi.

Sebab, harapan atau keinginan para Pemohon untuk pengaturan usaha bersama ditetapkan dalam UU dengan mendasarkan pada Pasal 7 ayat (2) UU 2/1992 tentang Usaha Perasuransian yang telah diganti dengan UU 40/2014 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 32/PUU/-XVIII/2013, secara substansi telah diatur dalam UU 40/2014 tentang Perasuransian.

"Sedangkan, pengaturan tata kelola usaha bersama dalam Peraturan Pemerintah yang dimohonkan uji materi oleh Pemohon, pada dasarnya telah sesuai dengan materi muatan yang diatur yaitu terkait tata kelola," seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Keuangan, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Selain itu, pemerintah menyebutkan terdapat perbedaan pilihan kebijakan (open legal policy) terhadap keberadaan badan hukum Usaha Bersama yang diatur dalam UU 2/1992 dengan UU 40/2014.

Dalam UU 2/1992 dibuka peluang sebesar-besarnya usaha bersama tumbuh, namun faktanya sejak AJB Bumiputera lahir di tahun 1912 sampai saat UU 40/2014 ditetapkan hanya ada 1 usaha bersama yaitu AJB Bumiputera.

Dengan fakta tersebut, maka UU 40/2014 telah menutup peluang badan hukum Usaha Bersama menjadi penyelenggara asuransi kecuali terhadap AJB Bumiputera yang telah ada sejak tahun 1912. Untuk mengatur hal-hal pokok terkait usaha bersama yang hanya ada satu-satunya tersebut, pembentuk UU (DPR dan Pemerintah) memandang pengaturan dalam UU 40/2014 telah memenuhi asas kepastian hukum bagi AJB BP sebagaimana amanat Putusan MK Nomor 32 Tahun 2013.

Berita Terbaru