Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pakpak Bharat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

10 Perintah Ronald Koeman Harus Dipatuhi Pemain Barcelona, Termasuk Messi

  • Oleh Teras.id
  • 10 September 2020 - 08:45 WIB

TEMPO.COJakarta - Ronald Koeman datang di FC Barcelona pada masa sulit. Mantan manajer tim nasional Belanda dan pilar The Dream Team Barcelona pada era kepemimpinan Johan Cruyff ini mengambil tantangan untuk merevolusi skuad Blaugrana agar bisa menemukan kembali identitas tim Barca.

Pahlawan Barcelona dengan tendangan bebasnya yang membobol gawang Sampdoria pada final European Cup 1991-1992 di Stadion Wembley, London, ini memiliki 10 cara agar bisa membawa Barcelona kembali berjaya di Liga Champions Eropa dan La Liga Spanyol. Berikut penjelasannya.

1. Tegas dan Keras Sejak Awal

Ronald ingin memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi yang dimilikinya selama ini. Ronald Koeman menunjukkannya dengan kelugasannya untuk bilang kepada Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan Arturo Vidal bahwa ketiganya tidak masuk rencananya untuk membangun skuad Barcelona buat musim 2020-2021.

Koeman juga pada awal kedatangannya dikabarkan sudah menelepon Lionel Messi untuk bilang, “Keistimewaan anda di sini sudah berakhir. Anda harus memberikan segalanya untuk tim.”

Koeman belajar dari dua pelatih ternama di Belanda. Yang pertama adalah mendiang Rinus Michels, pencetus lahirnya sistem total football, yang tidak pernah menyebut nama pemainnya dan memanggil mereka dengan nomor punggung kostum yang dikenakannya.

Yang kedua adalah mendiang Johan Cruyff yang membina hubungan baik dengan semua pemainnya, tapi tidak segan melakukan keputusan tak populer dalam menyeleksi susunan pemain starter.

Dalam sistem total football, kolektivitas adalah segalanya. Kepentingan kelompok di atas kepentingan individu, sekalipun pemain itu berasal “dari planet lain”, meminjam ungkapan Arsene Wenger untuk melukiskan kehebatan Lionel Messi.

2 Fisik Digenjot Lebih Keras

Salah satu problem serius yang dipelajari Koeman dari Barcelona adalah stamina bermain mereka yang melorot jauh dalam empat musim beruntun, dengan digilas Juventus, AS Roma, Liverpool, dan Bayern Munich dalam Liga Champions,

Koeman ingin memperbaiki ketangguhan fisik Barcelona itu dengan metode yang digunakannya sewaktu menangani Southampton dan Everton di Liga Primer Inggris.  Di Inggris, tim-tim papan bawah rata-rata mampu mempersulit tim-tim papan atas karena intensitas permainannya.

Ronald Koeman lantas mendatangkan pelatih fisik Albert Roca yang dulu menjadi andalan rekan Koeman di tim nasional Belanda, Frank Rijkaard, sewaktu membawa Barcelona memenangi Liga Champions dan menarik Lionel Messi dari tim Barcelona B.

Berita Terbaru