Aplikasi Pemenangan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kementerian Perhubungan Sudah Memberi Izin Penerbangan ke Wuhan

  • Oleh Teras.id
  • 10 September 2020 - 10:15 WIB

TEMPO.COJakarta - Kementerian Perhubungan memastikan penerbangan niaga berjadwal atau reguler ke Cina sudah dibuka. Izin tersebut termasuk untuk rute Wuhan, kota yang diduga menjadi episentrum pertama kasus corona.

“Rute dari dan ke Cina memang sudah dibuka, termasuk ke Wuhan. Yang penting memenuhi semua ketentuan yang ditetapkan otoritas Cina dan Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, saat dihubungi Tempo, Rabu, 9 September 2020.

Meski demikian, Adita mengatakan belum ada satu pun maskapai dari Indonesia yang membuka kembali rutenya ke Wuhan. Maskapai baru membuka rute ke beberapa kota besar.

Saat ini, Kementerian Perhubungan mencatat maskapai yang telah menyediakan rute perjalanan ke Negeri Tirai Bambu adalah Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Batik Air, dan Sriwijaya Air.

Adita menerangkan, maskapai dengan rute penerbangan internasional harus memperhatikan protokol yang ditetapkan dua negara, yakni negara asal penerbangan dan tujuan penerbangan. Di Indonesia protokol tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020.

Garuda Indonesia beberapa waktu lalu mengkonfirmasi bahwa maskapai sudah membuka penerbangan ke Kota Chengdu, Cina. Namun, penerbangan itu masih bersifat carter alias bukan angkutan niaga berjadwal.

“Kami buka seminggu sekali ke Chengdu dari Soekarno-Hatta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta),” tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, 2 September 2020.

Irfan menjelaskan, penerbangan carter banyak membawa penumpang dengan kepentingan tertentu, seperti repatriasi. Adapun penerbangan dibuka sejak akhir Agustus lalu. Selain Garuda, anak usaha perusahaan, yakni Citilink Indonesia, juga membuka penerbangan ke Cina. Penerbangan tersebut melayani rute Jakarta-Kunming.

Pemerintah Cina pada awal tahun menutup penerbangan internasional sejak wabah corona melanda negara itu. Setelah rute ditutup, maskapai nasional pun berpotensi kehilangan 2,7 juta penumpangnya.

(TERAS.ID)

Berita Terbaru