Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bolmong Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Sungai Mentawa yang Tenggelam di Sungai Lamandau Ditemukan Meninggal Dunia

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 12 September 2020 - 14:05 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - M Rovianto (22), warga Sungai Mentawa yang dinyatakan tenggelam di Sungai Lamandau pada Kamis 10 September lalu akhirnya ditemukan. Korban yang tenggelam akibat terjatuh saat berupaya melepas tali rakit yang menarik kayu loging itu ditemukan pada Sabtu 12 September 2020 sekitar pukul 9.30 WIB. Kondisinya sudah meninggal dunia. 

"Korban ditemukan dengan jarak sekitar 5 kilometer (km) dari TKP (tempat kejadian perkara) ia terjatuh atau tenggelam," kata salah seorang anggota Kodim 1017/Lmd, Muhamad D, saat dikonfirmasi. 

Dia menceritakan, ditemukannya korban berawal dari informasi seorang warga benama Heru yang juga berprofesi sebagai guru. Saat menaiki gethek menuju ke Nanga Bulik dan melintas ditepian sungai sekitar Desa Sungai Mentawa, dirinya melihat sosok jasad manusia terapung. Kemudian Heru memberitahukan hal itu kepada warga bernama Masturi yang diketahui sedang melakukan pencairan korban.

Selanjutnya Masturi dan warga lain segera mendatangi lokasi jasad. Mereka lalu mengevakuasi ke rumah duka di Desa Sungai Mentawa.

"Jasad korban kemudian dievakuasi dan ternyata diketahui bahwa itu adalah jasad korban yang tiga hari ini dicari oleh tim gabungan. Jasad korban saat itu juga langsung dibawa ke rumah duka, Desa Sungai Mentawa," ujarnya. 

Seperti diketahui, Muhammad Rovianto bin Mardian (22) dikabarkan tenggelam di Sungai Lamandau tepatnya di Desa Beruta, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau pada Kamis 10 September sekitar pukul 8.30 WIB. 

Dari keterangan saksi bernama Rafli (16), kejadian itu bermula ketika korban (Rovi) berniat melepaskan rakit yang tersangkut di sebuah pohon. 

"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Dia (korban) satu klotok dengan saya, niatnya mau melepaskan rakit yang tertambat di batang pohon, tapi tiba-tiba tali yg di gunakan untuk menambatkan rakit putus," ungkapnya.

Menurut Rafli yang juga adik kandung korban, tali rakit yang putus itu mengenai Rovi (korban) hingga mengakibatkan korban terjatuh ke sungai. "Terdengar bunyi yang keras saat tali putus kemudia dia (korban) tercebur ke sungai," bebernya.

Diketahui, saksi-saksi yang melihat langsung kejadian itu di antaranya Budi, Muhammad Raflianto (adik korban), Kelvin dan Dedi Aswar alias Heru.

Dari informasi yang terhimpun, korban yang menjadi rekanan angkutan rakit untuk PT Hutanindo itu juga sedang menarik rakit kayu perusahaan tersebut. 

Selama tiga hari ini, tim gabungan meliputi BPBD, Tagana, TNI, Polri dibantu masyarakat terus melakukan upaca pencarian di tengah kondisi air sungai yang sedang pasang. Bahkan di hari kedua pencarian yakni Jumat 11 September 2020 kemarin, Bupati Hendra Lesmana juga turut melakukan pencarian dan mendatangi TKP bersama tim pencari yang dikerahkan. (HENDI NURFALAH/B-7)

Berita Terbaru