Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tasikmalaya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Amankah Menggunakan Masker Ditambah Tisu dan Olesan Minyak Esensial

  • Oleh Teras.id
  • 19 September 2020 - 11:10 WIB

TEMPO.COJakarta - Masker berperan penting untuk melindungi seseorang dari virus termasuk SARS CoV-2 penyebab COVID-19. Virus itu menular melalui droplet atau tetesan pernapasan.

Pakar kesehatan merekomendasikan pemakaian masker kain tiga lapis untuk memberikan perlindungan hingga 90 persen terhadap penularan virus penyebab COVID-19. Masker harus pas saat dikenakan, tepat jenis kain dan melepasnya secara tepat.

Perlukah Anda melapisi masker kain dengan tisu

Praktisi klinik sekaligus relawan COVID-19, Muhamad Fajri Adda'i  mengatakan menurut studi ilmiah, setelah mengenakan masker, tidak perlu mengenakan tisu. Fajri mengatakan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 menyarankan tiga lapis. "Dengan kita menutup (pakai masker) dan mengurangi droplet yang keluar, harusnya penularan akan ditekan atau berkurang sampai 85 persen. Sudah banyak data ilmiahnya, bahkan penelitian bilang 90 persen. Sepenting itu memakai masker, asal memakainya benar dan masker yang dipilih benar," kata Fajri Jumat 18 September 2020.

Dari sisi bahan, katun cult direkomendasikan karena memiliki kerapatan 180 benang per inci dan mampu menyaring partikel-partikel halus. "Bahan yang bagus katun. Kalau katun bagus katun cult yaitu katun dengan kerapatan 180 benang per inci. Dilihat saja katunnya agak tebal. Selain itu, boleh masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus. Katun dengan sifon juga bagus," kata Fajri.

Hal ini sesuai dengan temuan studi dalam jurnal ACS Nano belum lama ini. Studi menunjukkan, bahan katun yang paling banyak digunakan untuk masker memiliki performa lebih baik pada kerapatan benang dan dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam efisiensi penyaringan.

Dari sisi efisiensi filtrasi atau kemampuan menyaring partikel, masker hibrida (seperti katun-sutra, kapas-sifon, kapas-flanel) yakni lebih dari 80 persen (untuk partikel <300 nm) dan lebih dari 90 persen (untuk partikel> 300 nm).

Namun, perhatikan pemasangan masker yang tak tepat sehingga menimbulkan celah. Kondisi ini bisa menurunkan efisiensi penyaringan lebih dari 60 persen. "Memakainya harus dari hidung sampai dagu. Kalau miring-miring, ya percuma," tutur Fajri.

Lalu bagaimana dengan mengoleskan masker dengan minyak esensial seperti minyak kayu putih

Fajri mengatakan belum menemukan bukti yang menyatakan pori-pori masker tidak akan berubah jika diberi minyak esensial. "Kalau masker N95 tidak boleh basah, harus diganti. Rusak pori-porinya soalnya," kata dia.

Dari sisi kesehatan, laman Healthline menyebut, kebanyakan minyak esensial dihirup baik karena aromanya atau kemampuannya sebagai efek terapi. Bukalah botol minyak esensial dan tarik napas dalam-dalam beberapa kali. Tapi jangan biarkan minyak menyentuh kulit Anda.

Berita Terbaru