Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tuban Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sri Mulyani Jelaskan Pentingnya Ekonomi Syariah bagi Perekonomian Global

  • Oleh Teras.id
  • 22 September 2020 - 20:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pentingnya konsep ekonomi syariah bagi pertumbuhan perekonomian secara global. Ia mengatakan ekonomi syariah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi per tahun mencapai 5,2 persen.

“Saat ini jumlah penduduk muslim di dunia yang mencapai lebih dari 1,8 miliar memberikan kontribusi pada total belanja sekitar US$ 2,2 triliun dengan tingkat pertumbuhan per tahun yang cukup pesat, yaitu 5,2 persen,” ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Selasa, 22 September 2020.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) Tahun 2020 yang digelar pada Senin, 21 September. Sri Mulyani menyatakan, sebagai negara dengan mayoritas pendudukan beragama Islam, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah.

Bahkan, menurut Sri Mulyani, Indonesia bisa menjadi hub ekonomi dan keuangan syariah dunia serta pelaku utama dalam lini ini. Menilik potensi tersebut, Sri Mulyani memastikan Indonesia telah menyusun masterplan ekonomi syariah 2019-2024.

Untuk mencapai target, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan negara perlu bekerja keras membangun ekosistem ekonomi syariah. Misalnya dengan menyusun kebijakan, regulasi, instrumen, hingga langkah-langkah yang dapat mengakomodasi kebutuhan secara inklusif.

Di samping itu, Sri Mulyani menekankan pentingnya riset yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah.

“Sehingga kita bisa mengkombinasikan keyakinan serta keimanan dengan akal dalam sebuah ikhtiar,” ucapnya.

Sri Mulyani mengimbuhkan, riset ini harus dapat menunjukkan keterkaitan antara ekonomi Islam dan prinsip-prinsip syariah yang mampu menjawab kebutuhan zaman.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan pentingnya ekspor produk halal dengan memanfaatkan keanggotaan Indonesia dalam forum organisasi negara-negara Islam atau Organisasi Kerja Sama Islam(OKI). Dia menuturkan, pada 2018, ekspor produk halal Indonesia ke negara OKI mencapai US$ 45 miliar atau setara dengan 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia yang menyentuh US$ 369 miliar.

"Kita berharap pada tahun-tahun ke depan pertumbuhan itu bisa terus dipertahankan," ujarnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan Covid-19 mempengaruhi  kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia. Kondisi tersebut merupakan tantangan yang tidak mudah lantaran sedikit-banyak telah mempengaruhi permintaan ekspor komoditas dari Indonesia.

TERAS.ID

Berita Terbaru