Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kadisbun: Pemda Tidak Singkirkan Kepemilikan Masyarakat dan Adat Demi Perkebunan

  • Oleh Testi Priscilla
  • 25 September 2020 - 10:15 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Potensi perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah disebut sangat besar. Bahkan luasnya untuk menunjang 11 komoditi perkebunan di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini seluas 2,015 juta hektare, dengan rincian lahan sawit 1,778 ribu hektare atau 10,8% dari luas lahan sawit di Indonesia, serta komoditi lain seperti kopi, kakao, karet, dan sebagainya.

"Untuk menjaga serta mengembangkan potensi dan lahan yang ada, Pemerintah Provinsi Kalteng tidak menyingkirkan lahan kepemilikan masyarakat dan adat. Untuk itu, Dinas Perkebunan Kalteng selalu berkoordinasi dengan institusi lainnya untuk membuat terang klaim-klaim tersebut," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, Rawing Rambang pada Kamis, 24 September 2020.

Hal ini disampaikan Rawing saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi virtual Indonesia Bicara bertemakan "Kepastian Berinvestasi di Sektor Perkebunan" yang dilaksanakan secara virtual live Streaming pada Kamis, 24 September 2020.

Menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten, Rawing berbicara bersama Direktur Wilayah III Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Aries Indanarto, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI, Joko Supriyono, Pengamat Ekonomi, Fadhil Hasan, serta Kepala Kanwil BPN Kalteng 2018-2020/Kepala Kanwil BPN Sumsel 2020, Drs Pelopor.

"Di sisi lain, terkait investor yang telah memiliki HGU, pemerintah daerah akan memberikan jaminan dari klaim-klaim lahan. Akan dijamin kenyamanan investasinya dengan melihat apakah klaim tanah adat ini memiliki landasan yang kuat dengan melihat proses kepemilikan HGU serta keterlibatan masyarakat dalam pembangunan, khususnya di sektor perkebunan," tutur Rawing lagi.

Sementara itu Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI, Joko Supriyono mengatakan bahwa kondisi sektor perkebunan kelapa sawit masih berjalan cukup normal meskipun tengah berada di kondisi pandemi Covid-19.

"Memang kita bersyukur di tengah pandemi yang sudah berjalan hampir 8 bulan ini, perkebunan sawit operasionalnya masih berjalan normal, pekerjaan masih berjalan seperti biasa, kinerjanya masih oke, dan tidak ada PHK, itu yang paling penting," tutur Supriyono. (TESTI PRISCILLA/B-5)

Berita Terbaru