Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Barru Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kilaunya Kinerja Keuangan SSMS Paruh Pertama Tahun 2020

  • Oleh Testi Priscilla
  • 05 Oktober 2020 - 18:25 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah melakukan berbagai upaya peningkatan dan perbaikan telah yang dilakukan guna membawa perusahaan pada level persaingan bisnis kelapa sawit berkelanjutan berkelas dunia, di antaranya dengan memperkuat dan mematuhi standarisasi bisnis yang berorientasi pada lingkungan, salah satu hal yang menjadi faktor utamadalam persaingan di industri kelapa sawit.

Direktur Utama SSMS, Vallauthan Subraminam mengatakan bahwa dalam menghadapi berbagai tantangan serta persaingan yang semakin ketat dan kompetitif yang ada saat ini, SSSM berfokus pada beberapa pilar strategi yang meliputi penguatan bisnis kelapa sawit berkelanjutan, Restrukturisasi organisasi bisnis, dan memperkuat strategi hilirisasi bisnis.

"Hal ini senantiasa dikembangkan secara terus menerus, berbagai upaya dilakukan Perseroang untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Atas usaha tersebut, kinerja SSMS sepanjang pertengahan tahun 2020 secara umum menunjukkan hasil yang positif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Vallauthan seperti dikutip dari Newsletter Sawit Sumber mas Sarana.

Perseroan telah merilis laporan keuangan, dimana sepanjang pertengahan tahun (Juni 2020) SSMS mencatat laba bersih sebesar Rp101 miliar naik 758% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Salah satu penunjangnya adalah kenaikan harga CPO dan Penjualan perseroan yang meningkat 18%, sebesar Rp1,7 triliun.

Vallauthan Subraminam menjelaskan, kenaikan laba dikarenakan kinerja penjualan dan harga CPO yang meningkat pada awal tahun, meskipun harga sempat menurun karena faktor pandemi Covid-19 yang menyebabkan lockdown di beberapa negara dan Indonesia sehingga konsumsi masyarakat menurun.

"Kami meyakini bahwa prospek harga CPO pada sisa tahun 2020 akan lebih baik lagi seperti pada awal tahun," tuturnya.

Sementara itu, pada liabilitas jangka pendek tercatat Rp1,05 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp6,51 triliun, sehingga total liabilitas mencapai Rp7,57 triliun, naik 5% dari posisi Rp7,21 triliun tahun 2019.

"Pada jumlah ekuitas sebesar Rp3,88 triliun menurun dari sebelumnya tahun 2019 Rp4,02 triliun. Adapun total aset mencapai Rp11,45 triliun dengan aset lancar Rp2,93 triliun dan aset tidak lancar Rp8,51 triliun. Serta pada kas dan setara kas Perseroan memiliki Rp1,99 Triliun," bebernya. (TESTI PRISCILLA/B-5)

Berita Terbaru