Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Konawe Kepulauan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hentikan Pelibatan Pelajar untuk Kepentingan Demonstrasi

  • Oleh ANTARA
  • 09 Oktober 2020 - 23:15 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - "Pulanglah nak, karena itu bukanlah kepentinganmu dan itu tidak akan pernah berguna untukmu, kepentinganmu adalah mendapatkan perlindungan, apalagi saat ini menghadapi COVID-19,".

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat mengkritisi keterlibatan pelajar dalam aksi kericuhan di Jakarta Pusat serta sejumlah daerah di Indonesia pada Kamis (8/10).

Saat itu, demonstran yang berstatus pelajar bergerak dari berbagai penjuru di Jabodetabek menuju konsentrasi massa yang sedang menolak Undang-Undang Cipta Kerja di depan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Pergerakan mereka dilakukan secara bergelombang sejak pagi hingga sore hari melintasi wilayah perbatasan menggunakan truk, mobil bak, hingga kendaraan sepeda motor.

Penyekatan di seluruh wilayah perbatasan Jakarta berhasil menghalau sebagian demonstran pelajar untuk bergabung dengan berbagai elemen buruh dan mahasiswa di sekitar Senayan, Palmerah, Slipi, dan Pejompongan.

Sedikitnya 1.192 demonstran digelandang polisi ke Mapolda Metro Jaya atas tuduhan sebagai perusuh, separuh di antaranya dilaporkan berstatus pelajar SMA.

Polisi di wilayah hukum Jakarta Timur menemukan barang bukti berupa batu, raket, bahkan narkoba jenis sabu-sabu dari dalam tas pelajar yang ditangkap saat melintasi Jalan Raya Bogor, Ciracas.

"Mereka sudah dipersenjatai dengan batu dan raket sebagai alat pelontar kalau terjadi bentrok dengan aparat. Sabu-sabu dia pakai untuk stimulus agar lebih berani menghadapi aparat," kata Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan.

Dari wilayah hukum Jakarta Selatan, sebanyak lima dari 161 demonstran remaja yang ditangkap oleh polisi dilaporkan reaktif COVID-19 saat dilakukan tes cepat.

296 pelajar lainnya juga dihadang aparat yang berjaga di perbatasan utara Jakarta. Mereka berasal berbagai sekolah di Jakarta dan luar Ibu Kota.

Jumlah pelajar yang berhasil diantisipasi aparat gabungan TNI-Polri di perbatasan itu boleh jadi sedikit jumlahnya, sebab upaya penghadangan demonstran pelajar yang hendak Jakarta juga dilakukan di seluruh wilayah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang.

Kerusuhan

Berita Terbaru