Tangkap dan Aniaya Wartawan Saat Demo UU Cipta Kerja, Berikut Dalih Polisi

Oleh Teras.id
11 Oktober 2020 - 13:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan alasan polisi turut menciduk beberapa jurnalis saat demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja Kamis lalu, 8 Oktober 2020.

Menurut Yusri, para wartawan itu tertangkap karena berbaur dengan kelompok perusuh. "Kami tangkap, para jurnalis bersama-sama dengan para Anarko yang kami tangkap semuanya," kata Yusri di Polda Metro Jaya kemarin malam, 10 Oktober 2020.

Yusri berdalih saat itu polisi di lapangan tidak bisa membedakan demonstran dengan wartawan yang meliput. Para jurnalis, kata dia, tidak mengenakan tanda pengenal yang mudah dibaca polisi.

"Kami harapkan teman-teman menggunakan kartu identitas pada saat situasi seperti itu. Ada SOP-nya." Tujuh jurnalis yang sedang meliput demonstrasi menolak UU Cipta Kerja ditangkap dan dianiaya polisi tanpa diberi kesempatan membela diri dan mendapat pendampingan hukum. Mereka dilepas polisi pada Jumat malam kemarin.

Salah satu jurnalis yang dianiaya dan tanpa pendampingan hukum adalah Tohirin, dari CNNIndonesia.com. Ia mengaku dipukul dan ponselnya dihancurkan. Tohirin menerima perlakuan itu ketika meliput demonstran yang ditangkap polisi di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

“Saya diinterogasi, dimarahi. Beberapa kali kepala saya dipukul, beruntung saya pakai helm,” kata Thohirin, yang mengatakan telah menunjukkan kartu pers dan rompi bertuliskan Pers miliknya kepada polisi. Peter Rotti, wartawan Suara.com yang meliput di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, juga dianiaya polisi.

Ia merekam gambar polisi yang diduga mengeroyok demonstran. Anggota Brimob dan polisi tak berseragam berpakaian sipil meminta kamera Peter. Peter menolak. Tapi Peter diseret, dipukul, dan ditendangi gerombolan polisi yang membuat tangan dan pelipisnya memar.

“Kamera saya dikembalikan, tapi mereka ambil kartu memorinya,” ujar Peter Ponco Sulaksono, jurnalis Merahputih.com bahkan ditangkap oleh polisi. Ponco sempat tak bisa dikontak selama beberapa jam hingga tengah malam.

Belakangan diketahui, polisi menangkap Ponco dan menahannya di Polda Metro Jaya. Foto terakhir Ponco di tahanan polisi tampak ia masih mengenakan jaket biru gelap dengan tulisan PERS besar di bagian punggung.

AJI Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum Pers mengecam tindakan polisi menganiaya, dan menghalangi kerja wartawan. Menurut AJI, tindakan itu melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. (TERAS.ID)

TAGS:

#Wartawan #UU Cipta Kerja #Polisi

Berita Populer
Populer Hari Ini

Berita Terbaru

Program Pembangunan Terhambat DPA Triwulan ke Dua Baru Bisa Berjalan

16 April 2024 - 22:00 WIB

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Utara, M Imam Topik mengatakan di tahun anggaran 2024, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di beberapa wilayah di daerah setempat akan dilaksanakan penanganan secara maksimal.

Anggota DPRD Kapuas Berharap Lomba Festival Bagarakan Sahur Dapat Kembali Dilaksanakan Tahun Depan

16 April 2024 - 21:50 WIB

Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Darwandie berharap lomba festival bagarakan sahur yang telah sukses digelar ini dapat kembali dilaksanakan pada Ramadan tahun depan.

Warga Desa Sabuh Dukung Ahmad Gunadi

16 April 2024 - 21:40 WIB

Warga Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara mengaku berterima kasih kepada Bupati dua periode 2013-2023, H Nadalsyah. Warga menilai selama ini pembangunan di wilayah Desa Sabuh lebih baik dari sebelumnya, di mana jalan Desa menuju Jalan Malawaken kurang lebih 10 kilometer sudah dibuka.

PDIP Kalteng Terbuka Untuk Koalisi Bersama Partai Politik Lain

16 April 2024 - 21:30 WIB

PDIP Kabupaten Kapuas mencari satu kursi lagi untuk mengusung Wiyatno sebagai calon bupati. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPD PDIP Kalimantan Tengah (Kalteng), Sigit Karyawan Yunianto.

Disbun Kalteng Laksanakan Mandat Gubernur Gelar Apel Besar dan Halal Bi Halal

16 April 2024 - 21:20 WIB

Apel Besar ini menjadi momen penting bagi seluruh pegawai di lingkungan Disbun untuk saling berbagi harapan dan kebahagiaan di tengah suasana Idul Fitri

Dewan Kalteng Anjurkan Perhatikan 2 Sektor Ini dalam APBD 2024

16 April 2024 - 21:10 WIB

Sedangkan kesehatan katanya minimal 10 persen dari APBD. Katanya, pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari fokus utama satuan pendidikan dalam membina peserta didiknya.

Operasi Ketupat Telabang 2024 Berakhir, Begini Hasilnya Menurut Kapolda Kalteng

16 April 2024 - 21:00 WIB

Polda Kalimantan Tengah resmi menutup Operasi Ketupat Telabang 2024 yang berlangsung dari 4 April hingga 16 April 2024. Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto, mengumumkan bahwa operasi tersebut telah berjalan dengan lancar dan aman selama perayaan dan libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Jalan Lingkar Buper Panglima Batur akan Diperbaiki

16 April 2024 - 20:50 WIB

Setiap libur hari besar keagamaan ataupun libur hari Sabtu dan Minggu, tiga objek wisata unggulan yang ada di wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut) selalu dipadati para pengunjung baik dari kota Muara Teweh maupun dari luar kota.

BKD Kalteng Manfaatkan Awal Masuk sebagai Ajang Memupuk Kebersamaan

16 April 2024 - 20:40 WIB

Pegawai lingkup BKD Kalteng melaksanakan silaturahmi halal bihalal Idulfitri 1445 H serta apel di halaman BKD Kalteng, Selasa, 16 April 2024.

Operasi Ketupat 2024: Ada 5 Kecelakaan di Kotim, 2 Meninggal Dunia

16 April 2024 - 20:30 WIB

Selama Operasi Ketupat Telabang 2024 Satlantas Polres Kotawaringin Timur (Kotim) menerima sebanyak lima laporan kecelakan lalu lintas dua orang di antaranya meninggal dunia.

Berita Populer
Populer Hari Ini

Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sidoarjo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia