Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sukoharjo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pembangunan Jaringan Irigasi di Tiga Kecamatan Dikerjakan Swakelola

  • Oleh Ramadani
  • 11 Oktober 2020 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Pembangunan jarignan irigasi di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Barito Utara dikerjakan secara swakelola oleh kelompok tani atau Poktan. 

Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Kadistan Barut, Setia Budi, Minggu 11 Oktober 2020 di Muara Teweh mengatakan, proyek kegiatan pembangunan perbaikan jaringan irigasi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Teweh Selatan, Kecamatan Gunung Timang dan Kecamatan Montallat. Totalnya yang diperbaiki yakni 800 hektar.

“Jadi, Dinas Pertanian hanya meminjamkan alat berat dan biayanya semua ditanggung oleh petani. Kemudian juga ada bantuan mobilisasi alat berat dari Bupati Barito Utara,” kata Setia Budi.

Perbaikan jaringan irigasi ini juga, kata Setia Budi, merupakan dorongan dari Bupati Barito Utara dalam rangka bagaimana Kabupaten Barito Utara ini mencapai target swasembada beras.

“Jadi selama ini, proyek-proyek yang dikerjakan secara swakelola dikerjakan tanpa ada papan proyek, karena tidak menggunakan kontraktor, rekanan dan kemudian volume kegiatan juga harus sesuai dengan RAB,” katanya.

Sebagai contoh, katanya, di Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan. Perbaikan jaringan irigasi ditargetkan sepanjang 1.200 meter ternyata terbangun 5.000 meter. "Kemudian di Desa Majangkan 900 meter, terbangun hampir 2.200 meter saluran irigasi," ungkapnya.

“Jadi yang namanya pekerjaan yang dilakukan secara swakelola dikerjakan para petani untuk petani. Kalau kita menggunakan rekanan atau kontraktor sangat jelas volume yang dikerjakan. Dan anggaran untuk itu langsung dikelola oleh kelompok taninya, bukan di dinas pertanian dan tidak dalam bentuk faktual,” jelas Setia Budi.

“Kalau ada yang mengatakan pekerjaan perbaikan irigasi ini proyek siluman tanpa ada papan proyek, saya pikir yang bersangkutan tidak mengerti tata pengelolaan anggaran saja, karena swakelola ini tidak menggunakan perusahaan (rekanan)," ucapnya.

Dalam kegiatan itu, kelompok tani juga dibantu RAB gambar pendamping dari Dinas Pertanian. Kegiatan perbaikan jaringan irigasi di tiga kecamatan ini dinamakan Optimalisasi Lahan, Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Oplaserasi).

“Oplaserasi ini adalah kegiatan perbaikan jaringan saluran irigasi dari Desa Majangkan, Desa Baliti, Desa Ketapang, Desa Rarawa, Montallat, Tumpung Laung, Desa Pepas yang menggunakan alat berat dari Dinas yang dikerjakan secara swakelola dari petani untuk petani,” tutur Setia Budi. (RAMADHANI/B-7)

Berita Terbaru