Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mahakam Ulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rakyat dan Calon Pemimpin Merakyat

  • Oleh Penulis Opini
  • 15 Oktober 2020 - 19:15 WIB

SIKAP merakyat menjadi salah satu andalan bagi calon pemimpin agar disukai masyarakat. Calon pemimpin yang persepsikan publik merakyat bisa saja memang secara alamiah dimiliki, dan atau sengaja dibuat-buat membangun citra politik dirinya. Sehingga segala cara pun dilakukan calon pemimpin untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

Dalam konteks political marketing, sikap merakyat yang ditujukan merupakan bagian dari promosi yang diikhtiarkan untuk menarik simpati masyarakat. Hal ini sebuah keniscayaan yang dilakukan calon pemimpin untuk mendulang suara rakyat sebanyak mungkin. Begitu pula dengan calon kepala daerah yang masing-masing bersaing mendekatkan diri sekaligus meyakinkan rakyatnya.

Namun, sikap merakyat yang dimiliki calon pemimpin baik skala nasional maupun daerah yang terpilih tidak selalu berbanding lurus dengan penerapan kebijakan yang merakyat. Hal ini berdasarkan rekam jejak pemimpin terpilih ada diantaranya ketika berkuasa menerapkan kebijakan yang bertentangan dengan kehendak rakyat.

Penerapan kebijakan yang merugikan rakyat bisa saja adanya kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok tertentu. Selain itu juga proses terpilihnya pemimpin tersebut dengan menggunakan money politic, pembagian sembako serta pemberian lainnya untuk mempengaruhi rakyat sebagai pemilih untuk memilih yang bersangkutan dapat juga berdampak pada kebijakan publik yang diterapkan.

Penerapan kebijakan publik memang selalu mengundang pro dan kontra dikalangan rakyat. Namun, yang terpenting kebijakan yang diterapkan berlandaskan nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalamnya. Tentunya kebijakan yang diterapkan tidak semata-mata berbica tentang infrastruktur, melainkan juga aspek sosial, politik anggaran, budaya, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kesejahteraan serta yang tak kalah pentingnya juga aspek lingkungan untuk keberlangsungan generasi sekarang dan yang akan datang.

Dalam perspektif kebijakan publik, terdapat empat jenis kebijakan publik, yakni (1) kebijakan formal yang meliputi perundang-undangan, hukum dan regulasi; (2) kebiasaan lembaga publik yang diterima bersama (konvensi); (3) pernyataan pejabat publik dalam forum publik; dan (4) perilaku kebijakan publik. Keempat jenis kebijakan publik tersebut sangat dipengaruhi dan ditentukan calon pemimpin terpilih baik penerapannya sekaligus muatannya.

Kebijakan publik yang diterapkan calon pemimpin terpilih tercermin dari produk yang ditawarkan kepada rakyat. Prooduk yang dimaksud berupa gagasan yang berkaitan visi, misi, dan program yang akan dilaksanakan. Tentunya gagasan yang ditawarkan berkaitan dengan nilai-nilai yang menyangkut kepentingan umum dan pemecahan masalah yang sedang dihadapi rakyat.

Oleh sebab itu, sikap merakyat yang dipersepsikan publik sekaligus menjadi tolak ukur dalam memilih pemimpin tidak cukup tanpa adanya gagasan yang konkrit untuk rakyat. Karena sikap merakyat bisa berpotensi ke arah kecelakaan politik, yakni bisa saja yang dipilih rakyat yang sekedar populer yang ternyata minim kompetensi dan tekor kapasitas, serta jangka pendek orang terpuaskan dengan hadirnya sosok populis, tetapi tidak demikian untuk resiko jangka menengah dan panjangnya.

Rakyat selaku pemilih sudah seyogyanya dalam menentukan calon pemimpinnya tidak terjebak dengan sikap yang merakyat tanpa memperhatikan gagasan yang ditawarkan. Rakyat juga tidak sepatutnya memperjualbelikan hak suaranya dalam bentuk uang, sembako serta pemberian lainnya. Akan tetapi, kedaulatan yang dimiliki rakyat dalam memilih pemimpin sudah selayaknya menggunakan hati nurani dengan melihat produk yang ditawarkan berupa gagasan dan rekam jejak yang dimiliki calon pemimpin untuk rakyatnya.

Sehingga pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan pada desember mendatang menjadi langkah awal bagi rakyat untuk memilih pemimpinnya. Kualitas pemilih akan sangat menentukan pemimpin yang terpilih berkualitas. Pemimpin yang berkualitas mempunyai dampak positif pada jalannya roda pemerintahan dan hubungananya dengan rakyatnya.

Penulis: Rahimullah/Alumni FISIP Universitas Lambung Mangkurat/Mahasiswa Pascasarjana FISIP Universitas Airlangga

Berita Terbaru