Aplikasi Real & Quick Count & Arsip Form C1 Digital

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Covid-19 Hanya Berdampak "Sedang" Terhadap Sektor CPO

  • Oleh Testi Priscilla
  • 22 Oktober 2020 - 07:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ekonom Fadhil Hasan menyampaikan bahwa menurut data Bank Mandiri tahun 2020, dampak Covid-19 terhadap sektor CPO hanya di taraf sedang. Hal ini digambarkannya dalam Kegiatan Fellowship Journalist Batch II yang dilaksanakan secara virtual atas kerjasama Jurnalisme Profesional Untuk Bangsa atau JProf dan BPDP-KS di bawah Kementerian Keuangan pada Rabu, 21 Oktober 2020.

"Untuk permintaan atau demand, Covid-19 memberikan dampak penurunan. Volume ekspor CPO Indonesia turun -8,4% yoy pada 7M20, khususnya ke China (-45,4% yoy). Volume ekspor CPO Malaysia turun -12,0% yoy pada 7M20. Seluruh top 10 Negara pengkonsumsi CPO telah mengalami wabah Covid-19 dan beberapa melakukan lockdown sehingga permintaan terganggu. Akan tetapi banyak negara konsumen yang telah melakukan relaksasi sehingga permintaan CPO berangsur-angsur pulih," kata Fadhil pada kegiatan tersebut.

Sementara untuk persaingan, menurut Fadhil, dalam kondisi tetap meskipun harga output mengalami penurunan. Permintaan turun namun produksi juga relatif turun, sehingga persaingan relatif tetap. Permintaan turun karena kebijakan pembatasan aktivitas.

"Harga CPO FOB Malaysia pada 4 September 2020 sebesar USD 714/ton, turun -4,0% ytd. Harga CPO hampir kembali ke level awal tahun sebelum pandemi Covid-19. Kami perkirakan rata-rata harga CPO pada 2020 sebesar USD 589/ton, sejalan dengan forecast consensus Bloomberg sebesar USD 581/ton," terangnya.

Terlepas dari semua itu, memang diakui menurut Fadhil bahwa harga input dan biaya-biaya mengalami kenaikan. Depresiasi kurs USD/IDR dapat menyebabkan biaya pupuk menjadi lebih mahal karena mayoritas berasal dari impor.

"Sementara profit margin turun. Volume dan nilai penjualan yang turun  akan menyebabkan profit margin menurun juga. Namun kebijakan pemerintah di masa-masa sulit pandemi Covid-19 ini sangat mendukung. Pemerintah menggangarkan dana Rp 2.78 triliun untuk menambah subsidi B30. Lalu perubahan formula perhitungan HIP Biodiesel agar selisih/subsidi tidak terlalu besar, serta pengenaan kembali pungutan ekspor CPO sebesar USD 55/ton," jelasnya. (TESTI PRISCILLA/B-5)

Berita Terbaru