BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Masih maraknya peredaran narkoba di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tentunya jajaran Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) geram. Karena peredaran narkoba berpotensi menghancurkan generasi bangsa.

Kepala BNNK Kobar, AKBP I Wayan Korna, Kamis, 22 Oktober 2020 memberikan contoh. Salah satunya, bila 2 ons atau 200 gram sabu yang diselundupkan dengan cara disimpan tersangka MR (40) sempat beredar luas.

"Sebagai perbandingan saja, untuk konsumsi satu hari, ambil paling minimal 600 gram bisa untuk 2 hingga 3 kali. Namun bila itu narkoba jenis sabu, satu gram saja bisa membuat teler 5 orang," jelas I Wayan Korna.

Apalagi, menurut I Wayan Korna, bila jumlah sabu tersebut sebanyak 200 gram.

"Artinya ribuan orang di Kabupaten Kobar berpotensi dibuat teler. Kami bersama kepolisian dan TNI selalu bersinergi untuk menanggulangi hal tersebut," kata dia.

Dia mengungkapkan, saat ini, para pengedar narkoba sudah melakukan berbagai inovasi agar bisa menyelundupkan sabu masuk ke Kabupaten Kobar.

"Seperti tersangka MR yang memasukkan sabu dalam anusnya. Biasanya cara ini digunakan penyelundup sabu asal Afrika seperti Nigeria. Namun saat ini sudah diaplikasikan jaringan antar provinsi dalam negeri," jelas I Wayan Korna.(WAHYU KRIDA/B-11)