Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pesisir Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mengenal VRO, Minyak Sawit yang Bagus untuk Kesehatan

  • Oleh Testi Priscilla
  • 23 Oktober 2020 - 09:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketua Umum Masyarakat Perkelapa-Sawitan Indonesia atau MAKSI, Darmono Taniwiryono memperkenalkan Virgin Red-Palm Oil atau VRO kepada sejumlah awak media yang terlibat dalam kegiatan Fellowship Journalist Batch II yang dilaksanakan secara virtual atas kerjasama Jurnalisme Profesional Untuk Bangsa atau JProf dan BPDP-KS di bawah Kementerian Keuangan pada Rabu-Kamis, 21-22 Oktober 2020. Seperti diketahui, yang populer di masyarakat terkait minyak sawit belakangan ini hanyalah CPO atau crude palm oil yang merupakan minyak sawit mentah. Tidak banyak yang tahu bahwa VRO bahkan memiliki manfaat yang bagus untuk kesehatan.

"VRO ini sudah dikonsumsi dejak 3000 tahun sebelum masehi. Sedangkan CPO baru mulai populer seiring dengan pertumbuhan industri di awal 1900an. Bahkan di Afrika Barat, VRO dijual di pasar tradisional di kelompok bumbu-bumbu memasak sampai sekarang," kata Darmono dalam kegiatan tersebut.

Menurut Darmono, VRO merupakan end product, untuk dikonsumsi langsung. Bahkan dalam pertemuan virtual tersebut Darmono menujukkan kepada peserta saat dirinya mencairkan VRU dalam sebuah cawan yang direndam di air panas kemudian mengkonsumsinya langsung sembari terus memberikan materinya.

"Ini bagus untuk kesehatan. Sayangnya di Indonesia kita sulit mendapatkan VRO ini. Saya saja susah sekali mendapatkan VRO ini makanya saya hemat-hemat mengkonsumsinya padahal ini bagus sekali untuk kesehatan. Padahal di Afrika Barat VRO ini dijual bebas di pasar-pasar tradisional, di kita sini susah sekali mendapatkannya karena memang untuk memproduksinya memakan biaya yang cukup besar," jelasnya.

Jika VRO bisa langsung dikonsumsi, CPO menurut Darmono adalah raw material atau bahan baku industri oleh karena itu disebut crude palm oil, sehingga tidak untuk dikonsumsi langsung.

"Perbedaan lainnya, VRO adalah local wisdom, budaya turunan nenek bangsa dimana sawit berasal sementara CPO merupakan kebutuhan industri. Karena itulah VRO tidak dirafinasi atau dikristalkan, sementara CPO itu dirafinasi dan difraksinasi lagi lebih lanjut," jelas Darmono lagi.

VRO menurutnya tetap eksis hingga saat ini dan banyak dikonsumsi di Amerika Latin, utamanya Brazil, dan mulai dikonsumsi di Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa, dengan dalih kembali ke produk-produk alami. Sementara CPO juga terus berkembang sesuai dengan perkembangan industri dan kini hampir semua kebutuhan kehidupan manusia dicukupi dari industri turunan CPO.

"Untuk kualitas, VRO itu setara dengan produk ekstrak herbal sementara kualitas CPO setara dengan standar mutu produk-produk turunannya. Karena seperti kita tahu, manusia ini mualai dari bangun pagi membuka mata sampai tidur lagi di malam harinya manggunakan produk-produk turunan CPO seperti minyak goreng, sabun, pasta gigi, lotion, bahkan susu formula," bebernya lagi. (TESTI PRISCILLA/B-5)

Berita Terbaru