BORNEONEWS, Tamiang Layang - Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP Kecamatan Paju Epat, Lukmanul Chalim mengatakan, pengubinan jagung yang dilakukan pada Kelompok Tani Rurey Maju Desa Murutuwu didapatkan hasil 6 ton per hektare.

Dia menjelaskan, pengubinan dilakukan untuk mengetahui perkiraan hasil panen jagung per hektare di kawasan tersebut.

"Jagung yang ditanam yakni pakan ternak varietas bisi-18," kata Lukmanul di Tamiang Layang, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Dengan hasil panen sebanyak itu, maka dari setiap 1 kilogram benih jagung dapat menghasilkan panen rata-rata 600 kilogram jagung pipilan.

"Hasilnya cukup bagus, kami harapkan petani di wilayah Desa murutuwu selalu optimis dan kreatif dalam melaksanakan pola tanam sesuai musim yang ada sehingga hasil panen yang diperoleh dapat maksimal dan mensejahterakan keluarga," ujarnya.

Menurut Lukmanul, pada musim tanam Oktober - Maret, BPP Paju Epat juga akan mengoptimalkan penanaman jagung di Desa Murutuwu. Pasalnya, potensi luas tanam jagung di desa tersebut merupakan yang tertinggi di Kecamatan Paju Epat.

"Budidaya jagung pakan di Desa Murutuwu merupakan salah satu diversifikasi tanaman pertanian yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil pertanian yang berorientasi bisnis," jelas Lukmanul. (BOLE MALO/B-11)