Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tidore Kepulauan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kenang Peradaban Sampit Tempo Dulu Lewat Lukisan

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 05 November 2020 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Seorang seniman asal Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Elwani Sarwando, menggelar pameran lukisan Sampit tempo dulu. Hal itu dilakukan sebagai upaya dirinya agar pemuda dan anak-anak bisa mengetahui peradaban Sampit sebelum menjadi kota seperti saat ini. 

"Belasan lukisan yang saya buat ini merupakan sejumlah bangunan dan peradaban masyarakat tempo dulu. Ini upaya saya agar anak-anak dan pemuda bisa mengetahui bagaimana Sampit tempo dulu," ujar Elwani atau dikenal dengan Iwan, Kamis, 5 November 2020. 

Dirinya juga mengatakan, lukisan yang dibuat lewat karya goresan tangannya tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap daerahnya. Karena mereka dapat mengetahui dan mengenal sejarah yang ada.

Lukisan tersebut dipamerkan di Gedung KNPI Kotim.  Lukisan-lukisan yang ada menggambarkan tentang peradaban masyarakat Kotim pada jaman dulu. Termasuk bangunan tua, transportasi hingga perekonomian masyarakat. 

"Yang saya lukis ada Pelabuhan Sampit, Kantor Bupati, Rumah Sakit Umum Daerah, peradaban masyarakat Baamang, masjid, dan sekitaran tepi Sungai Mentaya," kata Iwan. 

Saat ini ia terus berupaya menambah lukisannya. Namun yang menjadi kendala adalah mencari foto-foto zaman dulu yang masih tersimpan. 

"Beberapa foto sih sudah saya dapatkan, namun gambarnya sudah tidak jelas. Sehingga, sangat sulit saya tuangkan ke dalam lukisan," terang Iwan. 

Ia berharap agar seni dan karya tersebut bisa membantu dan memberikan pengetahuan terhadap anak-anak dan pemuda di Kotim ini. Dan bisa menjadi contoh, kedepan agar menjunjung tinggi nilai sejarah Kotim. 

"Generasi muda harus mengetahui seperti apa sejarah daerahnya dan mencintainya. Sebab suatu daerah bahkan negara sekalipun akan maju, jika warganya mengenal sejarah yang ada," kata Iwan. 

Sementara, Dwi Maulana Permatasari, salah seorang mahasiswi yang datang dalam pameran tersebut mengatakan, dirinya sangat senang bisa melihat lukisan tersebut. Karena dapat mengetahui kondisi Sampit jaman dulu. 

"Lukisan ini membawa yang melihatnya ke peradaban Sampit jaman dulu. Dan saya sangat senang bisa mengetahui bagaimana kondisi daerah saya sebelum saya lahir," ujar Dwi. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru