Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sulawesi Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konektivitas Perdagangan Digital ASEAN Diyakini Akan Hemat Biaya

  • Oleh ANTARA
  • 16 November 2020 - 16:35 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Konektivitas perdagangan digital regional ASEAN akan menurunkan biaya karena adanya penghapusan penanganan dokumen sehingga dapat menghemat ongkos yang tidak perlu.

"Dengan adanya konektivitas, perdagangan digital menjadi lebih cepat. Proses otomatis membantu mengurangi waktu input informasi dan pertukaran informasi," ujar anggota Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-Business Advisory Council/BAC) Thailand, Kobsak Duangdee, dalam diskusi konektivitas perdagangan secara digital, Jakarta, Senin.

Kemudian, proses dapat dilakukan secara daring tanpa kertas.Semua langkah dapat dilakukan di komputer atau perangkat seluler.

"Melalui konektivitas itu ada efisiensi. Memproses dokumen tanpa prosedur yang berlebihan, yang memakan waktu lama dan rentan terhadap kesalahan manusia," kata Duangdee.

Ia mengatakan konektivitas perdagangan digital regional ASEAN mendorong transparansi.

"Setelah dicatat, transaksi tidak dapat diubah; karenanya menciptakan kepercayaan dan transparansi," ujar Duangdee.


Selain itu, konektivitas perdagangan digital regional ASEAN dilihat bisa menjadi infrastruktur bersama. Pengembangan sistem satu kali itu dapat digunakan di antara para pemangku kepentingan.

"Saat dunia beralih ke platform perdagangan digital, ASEAN perlu mempertimbangkan untuk memperkenalkan platformnya," ujar dia.

Saat ada sekitar 30 platform perdagangan digital di dunia. Platform perdagangan digital mengotomatiskan banyak proses, sekaligus memberi operator akses ke asuransi, peringkat kredit, dan layanan logistik.

Dikutip dari World Financial Review, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memiliki salah satu ekonomi terkuat di Asia.

Organisasi antarpemerintah regional memiliki 10 negara anggota yang PDB gabungannya lebih dari 2,5 triliun dolar AS. Perekonomian kawasan saat ini tumbuh dengan kecepatan stabil sebesar enam persen per tahun, dengan pertumbuhan yang mengesankan sebagian besar didorong oleh penetrasi ponsel cerdas dan teknologi pintar yang cepat di kawasan tersebut.

ASEAN beranggotakan 10 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.  

ANTARA

Berita Terbaru