Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kotawaringin Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kekurangan Anggaran SOPD di Kotim Tidak Diakomodasi

  • Oleh Naco
  • 20 November 2020 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pembahasan Rancangan APBD Kabupaten Kotim tahun anggaran 2021 tuntas dibahas.

Hal ini ditandai dengan disepakatinya hasil pembahasan antara Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di rapat kompilasi, Jumat 20 November 2020.

"Sudah selesai dibahas dan tidak banyak yang dibahas, namun yang pasti kekurangan anggaran di SOPD hasil rapat mitra kerja sebelumnya tidak bisa diakomodasi, karena anggaran kita memang sangat minim," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rusdianur.

Rudianur mengakui jika asumsi kekurangan anggaran itu selain memang dana dari sumber pendapatan menurun seperti dana bagi hasil di daerah maupun di pusat mengalami pengurangan juga ada beban anggaran pelaksanaan proyek multiyears. 

Anggaran itu ternyata dibayar di 2021, sehingga sangat menyedot banyak anggaran. Sekitar Rp 82 miliar yang harus dan wajib disisihkan untuk pembiayan itu.

"Seandainya tidak ada beban saya kira usulan-usulan penambahan anggaran itu akan bisa kita tutupi," tukasnya.

Menurutnya juga, anggaran pembangunan tahun depan memang masih dibawah efek dari Covid- 19. Maka dari itu tidak banyak yang dibahas sehingga pembahasan kali ini bisa lebih cepat dan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.

"Anggaran mana yang bisa diotak atik lagi karena pagu indikatif sudah didistribusi semua ke SOPD, sementara kita tidak punya anggaran lain lagi untuk bisa digunakan untuk mengakomodir semua kekurangan anggaran tadi," tandasnya.

Menurutnya angka di dalam RAPBD Kotim yang dijadwalkan akan dibawa ke forum rapat Paripurna, Senin, 23 November 2020 ini tidak jauh dari angka yang tertuang dalam KUA PPAS. 

Diketahui, Rancangan APBD 2021 dengan struktur anggaran yakni pendapatan sebesar Rp 1.785.622.866.300.

Pendapatan terdiri dari pendapatan asli daerah Rp 276.725.263.000, pendapatan transfer Rp 1.439.356.483.300 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 69.541.120.000. 

Belanja Rp 1.863.883.474.600 yang terdiri dari belanja operasi Rp 1.253.020.702.538, belanja modal Rp 348.077.465.482, belanja tidak terduga Rp 1.000.000.000 dan belanja transfer Rp 261.785.306.580. 

Defisit diperkirakan Rp 78.260.608.300 atau 4,38 persen, perkiraan penerimaan pembiayaan Rp 97.150.608.300, perkiraan pengeluaran pembiayaan Rp18.890.000.000 serta pembiayaan neto Rp 78.260.608.300. (NACO/B-6)

Berita Terbaru