Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tanjung Balai Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Peralatan untuk Evakuasi Jenazah Penambang Emas di Arut Utara

  • Oleh Wahyu Krida
  • 21 November 2020 - 18:11 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dalam operasi evakuasi jenazah penambang emas yang tewas dalam lubang tambang di Sungai Seribu, RT 06, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara (Aruta) hari kedua, Sabtu 21 November 2020 sekitar 50 rescuer gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, tim medis dan potensi SAR dari masyarakat diturunkan untuk mencari 7 jenazah yang masih berada di dalam lubang tambang.

Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi Basarnas Pusat, Agus Haryono di TKP mengatakan rekan korban sesama penambang emas juga dilibatkan dalam proses evakuasi, lantaran mereka mengetahui kondisi dalam lubang tambang.

"Dalam proses evakuasi ini, tim membawa beberapa peralatan yang digunakan untuk kegiatan confined space rescue atau penyelamatan di ruang terbatas atau sempit. Karena berdasarkan informasi yang didapatkan diameter lubang tambang vertikal sedalam 45 meter sekitar 80 cm dan lorong horisontal sepanjang 35 meter berdiameter 70 cm," jelasnya.

Dalam kegiatan confined space rescue ini tim dilengkapi dengan peralatan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) atau alat bantu pernapasan bagi rescuer.

"Selain kurangnya oksigen didalam lubang tambang, baik itu di main hole atau lobang utama dengan kedalaman sekitar 50 meter lebih, kemudian ada lorong cabang horisontal dengan panjang sekitar 35 meter. Diduga jenazah penambang tersebut berada di tempat tersebut," jelasnya.

Kemudian untuk proses lifting atau menaikan jenazah dan rescuer, peralatan seperti tactical ascender juga dibawa dalam operasi rescue kali ini.

"Selain itu tim medis juga disiagakan untuk memeriksa rescuer. Karena berkaca dari kondisi kemarin, rescuer yang keluar usai proses evakuasi terlihat kekurangan oksigen," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-6)

Berita Terbaru