Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tanjung Jabung Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Trevor Steven Kenang Gol "Tangan Tuhan", Berdamai dengan Sang Legenda

  • Oleh ANTARA
  • 26 November 2020 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Kini saatnya menyembuhkan luka yang diakibatkan Diego Maradona kepada Inggris pada Piala Dunia 1986 dan dia harus dikenang karena prestasinya dalam sepak bola ketimbang dikenang karena gol paling terkenal itu, kata mantan gelandang Inggris Trevor Steven yang menjadi lawan Maradona 34 tahun silam.

Maradona meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung di rumahnya di pinggiran Buenos Aires Rabu kemarin setelah kurang dari satu bulan dari hari ulang tahunnya yang ke-60.

Tiga puluh empat tahun silam, Argentina menyingkirkan Inggris dari perempat final Piala Dunia di Meksiko ketika Maradona mencetak dua gol dalam jangka waktu empat menit.

Gol pertamanya diabadikan dalam dongeng sepak bola sebagai gol 'Tangan Tuhan' setelah pemain Argentina yang bertubuh mungil itu melompat di depan kiper Inggris Peter Shilton untuk meninju bola sehingga masuk ke gawang yang sudah kosong.

Gol keduanya adalah hasil dari terobosannya yang menawan yang berlari solo dan tidak terduga bisa melewati separuh tim Inggris untuk mencetak gol yang kemudian dikenal sebagai 'Goal of the Century' atau "Gol Abad Ini".

"Dia mencetak gol paling terkenal dalam sejarah sepak bola dunia dan juga gol paling ikonik serta fantastis mengingat situasinya," kata Steven yang turut bertanding di lapangan menghadapi Maradona hari itu di Stadion Azteca, kepada Reuters.

"Perempat final Piala Dunia itu dimainkan di ketinggian 9.000 kaki di atas permukaan laut dan dalam suhu di atas 100 derajat Fahrenheit ... bermain dalam kondisi tersebut adalah tantangan tersendiri, namun pada saat Anda menyaksikan level yang dia mainkan adalah mendekati mustahil"

Inggris marah dengan cara Maradona mencetak gol pertamanya dan Shilton menyatakan tidak akan pernah memaafkan Maradona.

Steven mengatakan bahwa rekan-rekan satu timnya memang marah besar.

"Dia curang dan lolos begitu saja. Dia tidak pernah terlihat mengakui apa yang telah dia lakukan," kata mantan gelandang Everton, Burnley dan Rangers ini

"Itu menempatkan kami pada jalan tersisih dari Piala Dunia. Kami merasa peluang potensial kami telah dirampok."

Berita Terbaru