Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Luhut Minta KPK Tak Berlebihan, Jubir Menko Marves: Empati Saja ke Edhy Prabowo

  • Oleh Teras.id
  • 29 November 2020 - 05:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berlebihan dalam pemeriksaan kasus korupsi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, pun memberikan penjelasan atas maksud dari atasannya ini. "Yang dimaksud Pak Menko Luhut dengan pemeriksaan jangan berlebihan itu mungkin empati saja kepada Pak Edhy," kata Jodi dalam keterangan kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.

Harapannya KPK bisa melakukan pemeriksaan secara komprehensif mengenai kasus ini. "Tetapi asas praduga tidak bersalah perlu tetap dikedepankan," katanya.

Sebelumnya pada Rabu, 25 November 2020, KPK telah menetapkan Edhy Prabowo dan 6 orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus suap ekspor benih lobster.

Dua hari kemudian, Jumat, 27 November 2020, Luhut pun berharap KPK melakukan pemeriksaan dalam kasus ini sesuai dengan ketentuan yang ada.

"Jangan berlebihan, saya titip itu aja. Tidak semua orang jelek, banyak orang baik kok," kata dia. Namun, Luhut saat itu tidak menjelaskan lebih rinci maksudnya meminta KPK tidak berlebihan ini.

Meski demikian, Luhut telah memerintahkan agar kebijakan ekspor benih lobster ini dievaluasi. Kalau memang dalam hasil evaluasi kebijaknnya dianggap benar, maka akan tetap dilanjutkan.

"Kita harus bedakan antara kebijakan itu dengan eksekusi yang salah atau diselewengkan," kata dia. Hari ini pun, Ketua KPK Firli Bahuri mengadakan konferensi pers dan menanggapi permintaan Luhut ini.

Ia membantah lembaganya memeriksa Edhy secara berlebihan. Dia mengibaratkan pemeriksaan seperti orang minum obat. “Pas ukurannya, pas takarannya, pas cara mengadonnya, pas cara menggunakannya, jadi tidak ada yang berlebihan,” katanya.

Firli mengatakan tak ada istilah berlebihan dalam pemeriksaan. Pemeriksaan, kata dia, dilakukan dalam rangka mengungkap keterangan yang sebenarnya.

Berita Terbaru

Polres Kotim Gelar Sertijab Empat Jabatan Penting Diisi Perwira Baru

Polres Kotim Gelar Sertijab Empat Jabatan Penting Diisi Perwira Baru

  • 25 April 2024 - 12:50 WIB
Bea Cukai Geledah Gudang Rokok Ilegal di Sampit, ini Hasilnya

Bea Cukai Geledah Gudang Rokok Ilegal di Sampit, ini Hasilnya

  • 25 April 2024 - 12:45 WIB
Dave Ingin Prawira Harum Lakukan Hal Istimewa pada Laga Terakhir

Dave Ingin Prawira Harum Lakukan Hal Istimewa pada Laga Terakhir

  • 25 April 2024 - 12:40 WIB
Penyewa Tenant Tunggu Itikad Baik EO Pbun Fest Kembalikan Uang

Penyewa Tenant Tunggu Itikad Baik EO Pbun Fest Kembalikan Uang

  • 25 April 2024 - 12:35 WIB
Seorang Perempuan 16 Tahun di Sampit Diduga Dibawa Kabur Sang Pacar, Ortu Lapor Polisi

Seorang Perempuan 16 Tahun di Sampit Diduga Dibawa Kabur Sang Pacar, Ortu Lapor Polisi

  • 25 April 2024 - 12:30 WIB
Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Terjadi di Gorontalo

Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Terjadi di Gorontalo

  • 25 April 2024 - 12:20 WIB
Pj Sekda Palangka Raya Berkomitmen Hadirkan Inovasi di 3 Sektor

Pj Sekda Palangka Raya Berkomitmen Hadirkan Inovasi di 3 Sektor

  • 25 April 2024 - 12:10 WIB
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Kejar Arsenal

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Kejar Arsenal

  • 25 April 2024 - 12:00 WIB
Dinas P3APPKBAkui Peran PentingAplikasi SIMFONI PPA

Dinas P3APPKBAkui Peran PentingAplikasi SIMFONI PPA

  • 25 April 2024 - 11:50 WIB
Peluang Juara Liverpool Makin Kecil Usai Kalah 0-2 oleh Everton

Peluang Juara Liverpool Makin Kecil Usai Kalah 0-2 oleh Everton

  • 25 April 2024 - 11:41 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri