Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Depok Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Implementasi Strategi Sanitasi Harus Terus Disosialisasikan Secara Masif

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 29 November 2020 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah mendukung program dan kegiatan Implementasi Strategi Sanitasi tahun 2020-2024 dari tim kelompok kerja air minum dan penyehatan lingkungan, percepatan pembangunan sanitasi dan permukiman (Pokja AMPL - PPSP). Untuk itu, program tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat secara masif.

Menurut Hj Nurhidayah, terkait sanitasi yang baik masih ada yang belum menganggap penting. Tentunya hal ini merupakan kerja keras semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk terlibat berkaitan dengan sanitasi dan persampahan.

"Menurut saya sanitasi dan persampahan ini harus terus disosialisasikan secara masif atau terus-menerus ke masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kesadaran pentingnya menjaga pola hidup bersih, dengan tidak buang air besar sembarangan dan buang sampah sembarangan," kata Hj Nurhidayah, Minggu, 29 November 2020.

Langkah ini dilakukan mengingat sanitasi merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang harus dipenuhi berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM). Selain itu juga, untuk memonitor target SSGs tahun 2024 di Kabupaten Kobar, yang mana Pemkab Kobar berupaya memenuhi akses layak sebesar 90 persen dan akses aman 10 persen serta 0 persen bebas buang air besar sembarangan (BABS).

Belum lama ini, Bupati Kobar melangsungkan audiensi bersama Tim Pokja AMPL - PPSP di ruang rapat Bupati Kobar. Dalam paparannya yang disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Amir Hadi menjelaskan, ada tiga fokus implementasi strategi sanitasi di Kabupaten Kobar, yaitu air limbah domestik, sampah domestik dan drainase lingkungan.

"Berdasarkan capaian tahun 2019, menggambarkan kondisi saat ini bahwa Kabupaten Kobar di tahun 2024 masih harus bekerja keras untuk meningkatkan akses aman, akses layak dan memastikan tahun 2024 Kabupaten Kobar tidak lagi masyarakat buang air besar sembarangan, terutama menghilangkan BABS di bantaran sungai," ungkapnya.

Fokus penanganan sanitasi tahun 2020 - 2024 berdasarkan wilayah resiko rawan sanitasi yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis Pokja AMPL - PPSP, menggunakan instrumen SSK untuk menjawab tantangan terhadap target tahun 2024 yang harus dicapai, maka dirumuskan 40 kebijakan strategi pembangunan sanitasi (4Go) yaitu Goban (Gerakan Nol Jamban di bantaran sungai), Gosak (Gerakan Sanitasi Aman Kobar), Gosus (Gerakan Nol Sumbatan Saluran Drainase) dan Gobrak (Gerakan Barosih Ratik).

Selain itu, menurutnya di wilayah perkotaan di Kabupaten Kobar, terdapat luar genangan air sebesar 1,15 hektare tersebar di Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kumai. Capaian tahun 2019 menggambarkan kondisi saat ini, bahwa Kobar tahun 2024 harus mencapai target penanganan sebesar 90 persen sampah rumah tangga perkotaan dan pengurangan sampah rumah tangga sebesar 10 persen. GAP adalah target yang harus dicapai berdasarkan sampaikan 2019 terhadap target 2024. (DANANG/B-7)

Berita Terbaru