Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kementan Klaim Pengendalian Produksi Ayam Ras Berdampak Positif bagi Peternak

  • Oleh ANTARA
  • 30 November 2020 - 22:50 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyatakan upaya pengendalian produksi ayam ras melalui pengurangan day old chicken final stock (DOC FS) ayam ras pedaging berdampak positif bagi peternak.

Pengurangan produksi Final Stock (FS) ini dilakukan lantaran seusai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) selama pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 berdampak pada penurunan konsumsi sebesar 43,2 persen.

"Sejauh ini menurut catatan yang ada hasilnya positif dan kami harap harga ayam di tingkat peternak bisa terus membaik," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah di Jakarta, Senin.

Nasrullah menjelaskan bahwa pengendalian produksi DOC FS ini melalui pengurangan jumlah setting dan cutting telur HE fertil umur 19 hari. Pengurangan jumlah setting HE dalam bentuk pembagian bantuan telur HE sebagai CSR kepada masyarakat terdampak bencana dan rawan gizi.

"Kementan sangat mengapresiasi para pengusaha yang telah mendukung pemerintah untuk bersama sama menjaga keseimbangan supply dan demand ayam ras," kata dia.

Menurut Nasrullah, bahkan ada perusahaan yang sampai mengalokasikan 371 persen dari target yang diberikan Kementan untuk CSR mereka.

Berdasarkan catatan Ditjen PKH, realisasi CSR sampai 23 November 2020 telah mencapai 8,9 juta butir atau sebesar 119,9 persen dari target.

Seperti yang tertulis pada SE Dirjen PKH Nomor 18029/PK.230/F/09/2020 tanggal 18 September 2020, disebutkan bahwa target pengurangan HE untuk CSR adalah sebanyak 7,5 juta butir. Artinya, realisasi yang tercapai melampaui target.

Kegiatan CSR ini dapat digunakan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu khususnya yang terdampak pandemi COVID-19 dan tidak boleh diperjualbelikan sebagai telur konsumsi.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono juga mengakui pelaksanaan tunda setting yang dimanfaatkan sebagai CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) ini cukup positif. Hal itu karena perusahaan pembibit dapat mendistribusikan ke sekolah, pesantren, dan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Berita Terbaru