Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sijunjung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

GAPKI Upayakan Praktik Kerja Layak Melalui Enam Agenda

  • Oleh Testi Priscilla
  • 03 Desember 2020 - 10:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI, Joko Supriyono mengatakan, melalui kolaborasi multipihak bersama lembaga pemerintah maupun organisasi internasional di bidang ketenagakerjaan, GAPKI melakukan upaya berkelanjutan untuk mempromosikan praktik kerja yang layak atau decent work.

"Ada enam agenda yang menjadi perhatian GAPKI dan mitra kerjanya yakni status pekerja, dialog sosial, perlindungan anak dan pekerja perempuan, pengupahan, keselamatan dan kesehatan kerja atau K3, dan terakhir, mendorong pengawasan oleh pemerintah," kata Joko dalam rilis yang dikirimkan kepada Borneonews pada Kamis, 3 Desember 2020.

GAPKI, lanjut Joko, telah berkolaborasi dengan International Labour Organisation atau ILO dan beberapa LSM internasional lainnya untuk membangun sistem praktik kerja yang layak di sektor perkebunan kelapa sawit.

"Anggota perusahaan yang tergabung dalam GAPKI mematuhi dan memenuhi semua peraturan sesuai dengan Peraturan Tenaga Kerja Indonesia," tegasnya.

Selain itu menurut Joko, GAPKI telah memasang target bagi semua anggotanya untuk dapat mencapai sertifikasi ISPO pada akhir 2020 ini.

"Sertifikasi ISPO meliputi persyaratan legalitas yang jelas termasuk syarat untuk kesehatan dan keselamatan kerja dan hak pekerja, untuk memastikan perlakuan yang adil kepada para pekerja. Untuk dapat memperoleh sertifikasi ISPO, perusahaan harus menunjukkan praktek penggunaan tenaga kerja yang baik," tuturnya.

Memang pada bulan November lalu menurut Joko, beredar berita dari Associated Press atau AP tentang eksploitasi pekerja perempuan di perkebunan sawit.

Joko mengatakan, anggota GAPKI berkomitmen untuk menerapkan prinsip keberlanjutan sesuai standar dan kriteria Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO.

"Insiden yang digambarkan dalam artikel AP adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh anggota GAPKI. Kami percaya jika jurnalis AP mengunjungi kebun perusahaan dari anggota GAPKI, mereka akan menemukan situasi di mana perempuan mendapatkan kesempatan dan peran yang positif," jelasnya. (TESTI PRISCILLA/B-11)

Berita Terbaru